Sunday 4 May 2014

MERAWAT AIR COMPRESSOR

Pada kondisi tertentu, Air compressor sering dipandang sebelah mata / diremehkan, dianggap bukan sebagai mesin utama.
Pada sebagian besar industri/pabrik yang mesin utamanya membutuhkan tekanan udara, air compressor seolah-olah berfungsi sebagai sumber listrik, karena tanpa air compressor, mesin utama tidak akan bekerja.
Masalahnya, perawatan air compressor malah sering terlupakan.



Berikut beberapa tips perawatan untuk air compressor :



  1. Sebagian besar anjuran perawatan sudah ada pada manual book, hanya biasa terlupakan untuk dibaca.
  2. Membersihkan seluruh body bagian luar air compressor, misal ada oli atau kotoran yang menempel pada compressor, terutama pada head pump.
  3. Membersihkan inlet filter.
  4. Membersihkan pendingin pipa pengisian udara ke pressure tank.
  5. Mengganti oli secara periodik, perhatikan kapasitas maximum pengisian, yang sering terjadi head pump air compressor diisi oli berlebihan.
  6. Mengosongkan tank secara periodik, karena selalu terdapat air dalam pressure tank. 
  7. Secara periodik melakukan pengecekan kebocoran udara pada unit air compressor dan seluruh instalasi distribusi tekanan air compressor, hal ini menjaga efisiensi dan kerugian delivery pada system air compressor.
  8. Tidak menggunakan air compressor diluar fungsi/performa yang dianjurkan.
  9. Bila terjadi masalah, segera hubungi teknisi air compressor, biasa masalah terjadi karena sesuatu ditangani bukan oleh ahlinya.
Sumber: http://www.kaskus.co.id/thread/000000000000000008053163/mengenal-jenis-air-compressor/

Mengenal jenis AIR COMPRESSOR


MENGENAL AIR COMPRESSOR

Mendengar air compressor mungkin yang langsung terbayang adalah tukang tambal ban di pinggir jalan, memang air compressor yang paling sering kita temui adalah yang seperti kita lihat di tempat tukang tambal ban, padahal sangat banyak jenis-jenis air compressor.
Ada baiknya kita mengenal sedikit tentang jenis-jenis air compressor sehingga ketika nanti kita memerlukannya kita dapat membeli sesuai dengan kebutuhan.

Sering terjadi salah pengertian tentang air compressor, yaitu semakin besar ukuran air compressor semakin tinggi tekanannya, padahal tidak demikian, yang benar adalah semakin besar air compressor, semakin tinggi kecepatan pengisian udara ke tanki (air delivery/debit udara yang dihasilkan pompa) hal ini juga mengakibatkan semakin cepat peningkatan tekanan dalam tanki. Hal ini yang harus kita perhatikan ketika kita memilih air compressor selain tekanan maximum yang dihasilkan air compressor.

Kiranya tidak perlu dituliskan sejarah air compressor dari masa lalu, langsung saja kita menuju jenis-jenis air compressor yang ada dengan teknologi saat ini.

Secara umum air compressor dapat dikelompokkan menjadi :
A. Air compressor mini
B. Air compressor direct driven
C. Air compressor belt driven
D. Air compressor screw

Walaupun mungkin masih ada jenis-jenis air compressor lain, seperti centrifugal air compressor dan lainnya, tetapi yang paling umum digunakan adalah jenis-jenis seperti diatas.

A. Air compressor mini
Ada beberapa macam air compressor jenis ini, pada intinya air compressor mini tidak menggunakan tabung tekanan, jadi bentuknya mini dan bekerja hanya menghasilkan tiupan udara.
Contoh :
Air compressor mini dengan penggerak motor DC untuk perlengkapan mobil.
Air compressor mini untuk pengecatan sederhana dengan spraygun low pressure.
Air compressor mini untuk pengecatan menggunakan air pen brush.



B. Air compressor direct driven
System dari air compressor ini adalah direct driven, yaitu motor penggerak langsung terkoneksi dengan pompa udara. Jadi jumlah putaran motor penggerak (rpm) otomatis sama dengan kecepatan pompa udara.
Biasa pada jenis air compressor model direct driven menggunakan motor dengan kecepatan sekitar 2.850 rpm dan menggunakan system single piston pada pompa udara.
Kelebihan air compressor jenis ini adalah kecepatan pengisian (air delivery) yang cukup tinggi karena pompa udara diputar dengan kecepatan sekitar 2.850 rpm.
Kekurangan jenis air compressor ini adalah suara yang dihasilkan cukup keras, karena hasil dari putaran tinggi pompa udara, juga lebih banyak menghasilkan air di dalam tanki tekanan.



C. Air compressor belt driven
Sesuai dengan namanya, air compressor ini menggunakan system koneksi antara tenaga penggerak dan pompa udara menggunakan vanbelt (v-belt) jenis ini yang sering dijumpai di tempat tukang tambal ban. Tenaga penggerak dapat menggunakan elektromotor listrik atau mesin berbahan bakar bensin atau solar.
Air compressor ini yang paling sering digunakan dibanding dengan air compressor jenis lain, karena direkomendasikan menggunakan penggerak dengan putaran sekitar 1500 rpm, mengakibatkan air compressor ini lebih tahan lama dibandingkan dengan jenis direct driven.
Air compressor jenis ini direkomendasikan bekerja selama 8 jam, apabila digunakan lebih dari 8 jam maka udara yg dihasilkan akan lebih banyak mengandung air.
Air compressor ini dibagi lagi menjadi beberapa jenis, yaitu :
Single stage air compressor (working pressure 8 bar, maximum pressure 10 bar)
Two stage air compressor (working pressure 12 bar, maximum pressure 14 bar)
High pressure air compressor (working pressure up to 14 bar)
Booster air compressor (air compressor tambahan agar tekanan dapat menjadi lebih tinggi)
Pada setiap jenis type air compressor diatas masih dibagi lagi sesuai dengan air delivery/debit udara yang dihasilkan.


D. Air compressor screw
Air compressor jenis ini digunakan apabila ada kebutuhan tekanan udara selama 24 jam nonstop, atau pengguna membutuhkan air delivery/debit udara yang tinggi.
Kelebihan dari screw air compressor adalah udara yang dihasilkan tidak banyak mengandung uap air, karena system dari air compressor ini menggunakan screw yaitu dua buah ulir yang saling berputar dalam memompa udara, air compressor jenis ini juga tidak menimbulkan suara bising.



Selain kita mengenal berbagai jenis air compressor, sebaiknya kita juga mengenal beberapa perlengkapan untuk air compressor yang disesuaikan dengan kegunaan air compressor tersebut.

A. Air dryer
Digunakan untuk mengeringkan udara setelah keluar dari air compressor, biasa digunakan untuk pengecatan kualitas tinggi, supply tekanan udara untuk pneumatic, air tools, dsb.


B. Desicant dryer
Fungsinya sama dengan air dryer diatas, hanya efisiensi alat ini lebih tinggi daripada air dryer, biasa digunakan untuk mesin-mesin makanan dan farmasi.


C. Air filter (filter udara)
Alat ini digunakan untuk menyaring partikel kotoran yang keluar dari air compressor, penggunaannya biasa dipasang sebelum air dryer atau desicant dryer. ada beberapa ukuran kerapatan saringan partikel kotoran dalam micron.
Alat ini sering disalah artikan dapat menyaring air yang keluar dari air compressor, mungkin karena lama kelamaan dalam gelas di alat ini terdapat air, padahal air itu hasil dari tekanan udara yang terkondensasi dalam gelas, seperti halnya air yang terjadi dalam tanki air compressor.
Padahal alat ini sama sekali tidak dapat menyaring molekul air yang keluar dari air compressor.


D. Regulator
Alat ini digunakan untuk mengatur/menstabilkan tekanan yang keluar dari air compressor.
Alat ini biasa tekoneksi dengan air filter.



E. Lubricator
Alat ini digunakan untuk menambah pelumas dalam udara yang keluar dari air compressor,
biasa digunakan ketika air compressor digunakan untuk menggerakkan unit-unit pneumatik atau air tools, alat ini biasa terkoneksi bersama air filter dan regulator.


F. Air Filter Regulator and Lubricator
Adalah gabungan dari ketiga alat diatas.

(air filter regulator)

(air filter regulator lubricator)

Sumber: http://www.kaskus.co.id/thread/000000000000000008053163/mengenal-jenis-air-compressor/

Mengenal Asal Usul SIM Card Ponsel

TIDAK banyak yang mengetahui, ponsel maupun peralatan gadget yang digunakan untuk berkomunikasi tanpa menggunakan SIM Card akan sulit beroperasi secara optimal. Bahkan tanpa disadari, bila selama ini banyak pengguna ponsel sering gonta-ganti nomor telefon, itu sama artinya mengganti SIM Card.
Ya, benda mungil yang dinamakan SIM Card itu sangat berarti sekali dan besar manfaatnya. SIM di sini bukan kepanjangan dari Surat Izin Mengemudi, tetapi Subciber Identity Mocule yang artinya identitas pelanggan. Oleh si penemu, ditambah kata Card yang dalam bahasa Indonesia artinya kartu. Bila digabungkan yang berarti kartu identitas pelanggan. Maka jadilah itu yang dinamakan SIM Card.


SIM itu sendiri merupakan kartu informasi kecil yang berisi informasi berlangganan dan informasi pribadi lainnya. Informasi ini seperti nomor telefon, informasi penagihan identitas, dan sebagian kecil data pengguna tertentu. Simcard digunakan dalam sistem GSM. Sedangkan kartu RUIM popular dalam sistem CDMA.

Lalu siapa penemu dari papan kecil berkode ini? Adalah Hermann Giesecke dan Alphonse Devrient yang pada 1991, melalui perusahaan yang didirikannya sejak 1852 di kota Munich, Jerman ini membuat SIM Card. Waktu itu, perusahaan tersebut membuat SIM Card untuk sebuah operator telekomunikasi di Finlandia.


Bentuknya di masa itu tidak sekecil sekarang. Kali pertama dibuat, SIM Card ukurannya besar seperti kartu kredit, KTP atau ATM dengan panjang dengan panjang 85,60 milimeter, lebar 53,98 milimeter, dan dengan ketebalan 0,76 milimeter.

Karena dianggap ukurannya terlalu besar, perusahaan terus berinovasi bagaimana caranya SIM Card dibuat untuk menyesuaikan ukuran ponsel zaman sekarang yang realtif kecil-kecil. Berbeda dengan masa itu, dimana ukuran ponsel besar-besar.

Maka dibuatlah SIM Card untuk ponsel dengan ukuran panjang 25 milimeter, lebar 15 milimeter dan dengan ketebalan 0,76 milimeter. SIM Card ukuran kecil hingga sekarang sangat populer dan masih digunakan di seluruh dunia.

SIM Card atau kartu memori itu sekarang dirancang khusus yang memudahkan penggunanya, yakni bisa dilepas dan diintegrasikan ke dalam setiap handset GSM. Pengguna tidak perlu khawatir akan kehilangan nomor telefon karena satu SIM Card mungil itu bisa menyimpan ratusan bahkan ribuan nomor telefon.

Bahkan SIM Card yang sekarang ini, diciptakan mampu menyimpan informasi tidak hanya nomor telefon, atau pesan teks , tetapi memuat data lain seperti video, gambar dan lainnya. Dapat dianalogikan seperti hardisk kecil yang dapat mengaktifkan telepon secara otomatis saat ditancapkan pada sebuah perangkat. 

Perlu diketahui, sebuah perusahaan di Singapura dan Jepang tengah melakukan penelitian bahwa dalam setiap SIM Card yang biasa digunakan dalam ponsel itu, mengandung bahan emas, lapisan tembaga, perak, timah dan beberapa lapisan bahan lainnya. Hanya saja, rumors itu masih belum dibuktikan kebenarannya. (Dikutip dari berbagai sumber)

Sumber: http://www.kaskus.co.id/thread/536485c8c3cb176c7d8b463c/mari-mengenal-asal-usul-sim-card-ponsel/