Monday 30 June 2014

Daftar riwayat hidup

Daftar Riwayat Hidup Dan Surat Menyurat

Pengertian daftar riwayat hidup
Daftar riwayat hidup adalah suatu keterangan jati diri yang bersifat promosi kepada perusahaan maupun instansi yang inggin di lamar karena persyaratan melampirkan Daftar riwayat hidup mutlak harus dilakukan. Surat lamaran pekerjaan dan daftar riwayat hidup adalah kesatuan yang tidak dapat di pisahkan.

Isi dari daftar riwayat hidup adalah keterangan pribadi serta latar belakang pendidikan baik formal maupun non formal. Dengan adanya daftar riwayat hidup maka perusahaan dapat mengetahui tentang si pelamar tersebut. Serta perusahaan atau instansi dapat menindak lanjuti terhadap surat lamaran tersebut. Apakah si pelamar akan di panggil atau tidak untuk wawancara karena surat lamaran dan dafar riwayat hidup sangat berpengaruh dalam menarik simpati perusahaan atau instansi.

Sehingga dalam membuat daftar riwayat hidup harus benar benar sesuai dengan adanya jati diri si pelamar, jangan di jadikan sebagai gagahan semata, karena berdasarkan daftar riwayat hidup itulah perusahaan akan mengetahui tentang jati diri pelamar. 



Hal - Hal yang berhubungan dengan CV

Secara umum, CV akan berisi hal-hal berikut:

Data Pribadi. Bagian ini berisi nama, alamat, email, handphone dan identitas pribadi lainnya. Jangan lupa menyertakan nomor kontak atau email Anda karena itu adalah satu-satunya cara rekruter bisa menghubungi Anda kembali jika sesuai dengan kriteria yang ditetapkan. Jangan sampai semua orang terkesima dengan CV Anda tapi tidak bisa menghubungi untuk proses selanjutnya. 

Pendidikan. Bagian ini menjelaskan background pendidikan dan hubungannya dengan pekerjaan yang dituju. Ada orang yang membuat CV menjelaskan dari TK, SD, SMP sampai perguruan tinggi. Hal ini tidak salah namun dalam banyak hal tidak terlalu relevan. Hal yang mungkin penting adalah pendidikan dari SMU ke atas termasuk jika ada pendidikan non formal khusus yang Anda ikuti. Anda bisa memasukkan item pendidikan yang lebih rendah hanya jika menurut Anda punya relevansi khusus atau ada informasi tertentu yang ingin disampaikan. 

Pengalaman Kerja. Ini adalah bagian yang paling dilihat oleh rekruter. Pengalaman kerja memberikan gambaran apakah seorang kandidat sudah memiliki jam terbang yang cukup atau masih terbatas. Rekruiter juga bisa menentukan apakah kandidat dapat segera menyesuaikan diri di organisasi yang baru atau apakah dia butuh penyesuaian yang panjang. Karenanya bagian ini harus jelas menunjukkan apa yang Anda kerjakan, nama perusahaan yang tempat kerja sebelumnya, apa yang Anda lakukan di sana. Jadi jangan hanya menuliskan misalnya pernah bekerja di bagian Marketing perusahaan XYZ. Tetapi jelaskanlah pernah bekerja sebagai Account Representative yang bertugas mencari dan mengembangkan pelanggan dalam satu propinsi dan salah satu prestasi Anda bisa mendapat 100 pelanggan baru dalam 1 bulan yang merupakan rekor di perusahaan XYZ. Informasi ini akan membantu memahami cakupan kerja yang dilakukan, skill yang dimiliki serta bisa memperkirakan nilai tambah yang dimiliki seorang kandidat. Jika Anda memiliki sangat banyak pengalaman kerja, daftarkanlah pekerjaan-pekerjaan yang relevan dan berhubungan untuk menunjukkan bahwa Anda punya potensi di pekerjaan yang baru. 

Skill Yang Dimiliki. Kadangkala Anda perlu menjelaskan dalam CV skill apa saja yang telah dimiliki sebagai proses belajar maupun pengalaman dari pekerjaan sebelumnya. Seringkali orang menulis skill ini secara singkat seperti: mampu berkomunikasi dengan baik, dapat bekerja dalam tim, cepat belajar hal yang baru. Penjelasan seperti itu tidak memberikan nilai tambah karena semua kandidat juga melakukan hal yang sama. 
Training Yang Pernah Diikuti. Anda perlu memasukkan daftar training yang pernah diikuti sebelumnya untuk memberi gambaran sejauh mana Anda telah berkembang dan wawasan apa saja yang sudah dimiliki. Jangan masukkan semua training karena jumlahnya akan sangat panjang. Pilih yang relevan dan sesuai dengan target pada organisasi yang dituju. 

Prestasi. Ini adalah bagian yang penting disamping Pengalaman Kerja yang menjelaskan keunikan sebagai individu sekaligus pencapaian di bidang tertentu. Anda bisa menjelaskan secara singkat prestasi di pekerjaan, pendidikan ataupun dalam bidang kemasyarakatan lainnya.Banyak orang merasa tidak memiliki prestasi yang cukup. Coba ingat-ingat lagi pasti Anda pernah mencapai sesuatu yang menjadi nilai tambah dan keunikan diri Anda. Jangan lupa prestasi di bidang kemasyarakatan atau hal-hal di luar pekerjaan juga menarik bagi seorang rekruter untuk digali lebih jauh. 

Kegiatan Ekstrakurikuler/Kemasyarakatan. Selain hal-hal yang berhubungan langsung dengan pekerjaan. Anda perlu memberikan sedikit gambaran kegiatan yang dilakukan di masyarakat. Ini akan menunjukkan bahwa Anda bisa membagi waktu dan memiliki wawasan yang lebih luas, tidak hanya sebatas pekerjaan. Ceritakan secara singkat apa yang dilakukan, peran Anda di organisasi tersebut dan pencapaian yang didapat. 

Contoh Daftar Riwayat Hidup Lamaran Kerja

DAFTAR RIWAYAT HIDUP

DATA PRIBADI
1. Nama Lengkap             : Sonny Sumarna 
2. Tempat, Tanggal Lahir : Bogor, 9 Januari 1993
3. Domisili                        : Bogor
4. Jenis Kelamin               : Laki-laki
5. Agama                          : Islam
6. Status                            : Belum menikah
7. Tinggi / Berat Badan    : 175cm / 64 Kg
8. Telepon                         : 081519297525
9. e-mail                            : sonnysumarna@ymail.com

RIWAYAT PENDIDIKAN

A.FORMAL
1. (2005) Lulus SDN Lengkong Gudang 1 - Tangerang
2. (2008) Lulus SMPN 1 Ciomas - Bogor
3. (2011) Lulus SMAN 10 Bogor - Bogor 
4. (2011-Sekarang) Mahasiswa aktif Universitas Gunadarma Jurusan Sistem Komputer


B.NON FORMAL
1. (2008) Anggota Gerakan Pramuka Bantara 
2. (2009) Juara Merakit PC se-Bogor Raya
3. (2013) Lulus Workshop “Designing Shopping Cart”
4. (2013) Lulus Kursus “Make an Easy Web with Framework Code Igniter”  

KEMAMPUAN

1. Menguasai Komputer (MS Word, Excel & Power Point).
2. Kemampuan Internet
3. Kemampuan Dalam Bidang Elektronika

PENGALAMAN KERJA

1.  -

Demikian daftar riwayat hidup ini saya buat dengan sebenarnya dan dapat dipertanggung jawabkan. Atas perhatian bapak/ibu, sebelum dan sesudahnya saya ucapkan terima kasih.

Hormat saya,

Sonny Sumarna


Surat Menyurat


Pengertian


Buku Dasar-Dasar Kesekretariatan dan Kearsipan, mengemukakan :

Surat merupakan alat komunikasi tertulis yang efektif, sebagai bahan dokumentasi penting yang sewaktu-waktu dapat dijadikan bahan bukti tertulis. (Drs. E. Martono, 1985). 

Selanjutnya dalam buku Manajemen Sekretaris :

Surat adalah komunikasi tertulis yang berasal dari satu pihak dan ditujukan kepada pihak lain untuk menyampaikan warta atau pesan dengan menggunakan kata-kata yang bersifat umum dan jelas, dapat dimengerti maksud dan tujuannya serta tepat sasaran (Drs. Saiman, M.Si, 2002).

Secara umum surat adalah suatu sarana untuk menyampaikan informasi atau pernyataan secara tertulis kepada pihak lain baik atas nama pribadi (sendiri) ataupun karena kedinasan.

Surat juga merupakan wakil resmi dari yang mengirim untuk membicarakan masalah yang dihadapi. Secara singkat dapat diketemukan bahwa surat adalah alat komunikasi penting dalam tata kerja tata usaha.

Apabila terjadi hubungan surat menyurat secara terus menerus dan berkesinambungan, maka kegiatan ini disebut surat menyurat atau lazimnya korespondensi. 

Dalam bukunya Manajemen Sekretaris, Drs. Saiman, M.Si mengklasifikasikan jenis-jenis surat yang dapat ditinjau dari beberapa segi sebagai berikut :

a. Menurut wujud surat
1. kartu pos
2. warkat pos
3. surat bersampul
4. nota
5. telegram
6. surat pengantar


Macam Macam Surat


a. Menurut wujud surat
1. kartu pos
2. warkat pos
3. surat bersampul
4. nota
5. telegram
6. surat pengantar

b. Menurut tujuan surat :

1. surat pemberitahuan
2. surat perintah
3. surat permintaan/permohonan
4. surat panggilan/teguran
5. surat peringatan
6. surat keputusan
7. surat perjanjian
8. surat laporan
9. surat pesanan
10. surat penawaran 


c. Menurut sifat isi dan asal surat :
1. surat dinas
2. surat niaga
3. surat pribadi (bersifat kekeluargaan dan resmi) 

d. Menurut jumlah penerima surat :

1. surat biasa
2. surat edaran
3. surat pengumuman 


e. Menurut keamanan isi surat :

1. surat sangat rahasia
2. surat segera
3. surat biasa 


f. Menurut prosedur pengurus surat :

1. surat masuk
2. surat keluar 


g. Menurut jangkauan surat :

1. surat intern
2. surat ekstern 


Selanjutnya Drs. E. Martono, dalam bukunya Dasar-Dasar Kesekretariatan dan Kearsipan, menyebutkan bahwa surat dapat digolongkan menjadi beberapa jenis menurut kategori tertentu, yaitu:

1. Siapa yang mengirim

a. surat pribadi/prive, sering disebut surat keluarga yang bersifat kekeluargaan.
b. Surat dinas pemerintahan, surat ini dikirim untuk lingkungan pemerintah.
c. Surat dinas swasta, surat ini dikirim oleh instansi di luar instansi pemerintah, seperti; oleh perusahaan swasta, kantor swasta, yayasan, dll.

2. aktivitas yang dikandung dalam surat, dan

3. wujud surat. 


Susunan dan Tata Tertib Surat 


Dalam bukunya Administrasi Kearsipan Suatu Pengantar, Drs. A. W Widjaya mengemukakan, bahwa pada dasarnya susunan dan tata tertib surat adalah sebagai berikut :

a. Kepala surat
b. Tempat dan tanggal surat
c. Nomor surat
d. Lampiran surat
e. Perihal
f. Alamat surat
g. Salam pembukaan (kadang-kadang telah masuk dalam kalimat pembukaan).
h. Kalimat pembuka surat
i. Isi surat
j. Salam penutup
k. Tembusan surat
l. Initial surat 


Pedoman dalam menyusun isi surat adalah :

a. paragrap pembuka
b. paragrap uraian isi
c. paragrap penutup

Bentuk Surat Menurut Cara Mengetik/Menulisnya 


Surat harus di tulis/ditik rapi dan bersih tanpa salah. Untuk maksud tersebut, maka muncullah bermacam-macam model surat sesuai dengan effisiensi bidang tata usaha.

Adapun surat menurut bentuk/tata letaknya adalah sebagai berikut :

a. Surat Lurus (Block Style)
b. Surat Setengah Lurus (Semi Block Style)
c. Surat Lurus Penuh (Full Block Style)
d. Surat Lekuk (Indented Style)
e. Surat Resmi (Official Style)
f. Surat Alinea Menggantung (Hanging Paragraph Style)
g. Surat Sederhana (Simplified Style) 


Setiap badan usaha menggunakan bentuk surat sesuai dengan selera masing-masing sesuai dengan kegemaran, kepantasan dan kebiasaannya. 


Persiapan dalam Mempergunakan Sarana Hubungan dengan Surat

Selanjutnya masih dalam buku Administrasi Kearsipannya, Drs. A. W Widjaya, menguraikan secara singkat dalam mempergunakan sarana hubungan dengan surat yang memerlukan beberapa persiapan dan kegiatan, antara lain :

a. Bahan-bahan dan alat-alat tulis
Kegiatan mempersiapkan segala alat-alat dan perlenglapan yang diperlukan.

b. Membuat konsep surat
Kegiatan membuat konsep surat untuk dikirim dan membuat konsep surat sebagai balasan surat yang masuk.

c. Pengetikan
Menyangkut bentuk dan etika surat; bersih, rapi, dan pengetikannya jelas.

d. Pentaklikan surat
Kegiatan ini biasanya dilaksanakan sesudah surat itu di tik, kemudian dibaca kembali dengan teliti agar tidak terdapat kesalahan setelah surat tersebut ditandatangani.

e. Pengiriman surat / ekspedisi
Kegiatan ini meliputi penyampulan surat, memberikan tanda cap, penomoran surat dan penyampaian (pengiriman) surat kepada alamat yang dituju.

Sebagai catatan, pada sampul surat dapat dibubuhi tanda RAHASIA, SEGERA, KILAT KHUSUS, BEBAS DARI BEA (BDB), TERDAFTAR, TERCATAT, POS UDARA, DLL. 


f. Penyimpanan Surat
Penyimpanan surat ini disebut kearsipan. Surat-surat yang dibuat dan dikirim perlu ada pertinggal sebagai arsip. Penyimpanan dengan suatu sistem dengan pembahasan tersendiri yang tidak akan dibahas dalam laporan ini lebih lanjut. Hanya maksudnya agar surat dan warkat yang disimpan dengan segera dapat ditemukan kembali bila diperlukan. 


E. Pengaturan Surat Menyurat
Dalam bagian ini tidak akan dibicarakan bagaimana menyusun/menulis surat yang baik. Bagian ini akan menerangkan perjalanan surat atau cara mengatur proses surat menyurat pada suatu perusahaan secara teoritis. 


E.1. Pengaturan Surat Masuk
Surat diterima oleh suatu kantor melalui beberapa cara, seperti; diantar oleh seorang kurir, harus diambil di kantor pos, pengiriman melalui pos, dll.

Menurut Drs. E. Martono, Prosedur penyelesaian surat masuk secara sederhana adalah sebagai berikut ;

1. Pemilihan pendahuluan/presorting
2. Pembukaan sampul/opening the envelope
3. Pemeriksaan serta pemberian tanda terima/dating
4. Penelitian banyaknya lampiran/checking the enclosures
5. Pemisahan/sorting
6. Penyelesaian Surat/routing
7. Penyerahan surat untuk di proses/distribution. 


Contoh Macam Macam Surat 

Surat secara umum digolongkan menjadi tiga yaitu surat pribadi, surat dinas, dan surat niaga apabila ditinjau dari segi bentuk, isi, dan bahasanya. Sedangkan apabila digolongkan berdasarkan berdasarkan pemakaiannya dapat dibagi menjadi tiga yaitu surat pribadi, surat resmi, dan surat dinas.
Surat pribadi


Surat pribadi adalah surat yang digunakan untuk kepentingan pribadi. Surat dapat berupa korespondensi antara sesama teman atau keluarga. Ciri-ciri surat pribadi yaitu: 
Tidak menggunakan kop surat 
Tidak ada nomor surat 
Salam pembuka dan penutup bervariasi 
Penggunaan bahasa bebas, sesuai keinginan penulis 
Format surat bebas 
Surat Resmi



Surat resmi adalah surat yang digunakan untuk kepentingan resmi, baik perseorangan, instansi, maupun organisasi; misalnya undangan, surat edaran, dan surat pemberitahuan. Ciri-ciri surat resmi



Menggunakan kop surat apabila dikeluarkan organisasi 
Ada nomor surat, lampiran, dan perihal 
Menggunakan salam pembuka dan penutup yang lazim 
Penggunaan ragam bahasa resmi 
Menyertakan cap atau stempel dari lembaga resmi 
Ada aturan format baku 


Bagian-bagian surat resmi: 
Kepala/kop surat 


Kop surat terdiri dari: 
Nama instansi/lembaga, ditulis dengan huruf kapital/huruf besar. 
Alamat instansi/lembaga, ditulis dengan variasi huruf besar dan
Logo instansi/lembaga 
Nomor surat, yakni urutan surat yang dikirimkan 
Lampiran, berisi lembaran lain yang disertakan selain surat 
Hal, berupa garis besar isi surat 
Tanggal surat (penulisan di sebelah kanan sejajar dengan nomor surat) 
Alamat yang dituju (jangan gunakan kata kepada) 
Pembuka/salam pembuka (diakhiri tanda koma) 
Isi surat 


Uraian isi berupa uraian hari, tanggal, waktu, tempat, dan sebagainya ditulis dengan huruf kecil, terkecuali penulisan berdasarkan ejaan yang disempurnakan (EYD) haruslah menyesuaikan. 
Penutup surat 


Penutup surat, berisi 
salam penutup 
jabatan 
tanda tangan 
nama (biasanya disertai nomor induk pegawai atau NIP) 
Tembusan surat, berupa penyertaan/pemberitahuan kepada atasan tentang adanya suatu kegiatan 
Surat Niaga


Surat niaga digunakan bagi badan yang menyelenggarakan kegiatan usaha niaga seperti industri dan usaha jasa. Surat ini sangat berguna dalam membangun hubungan dengan pihak luar sehingga harus disusun dengan baik. Surat niaga terdiri atas surat jual beli, kwintansi, dan perdagangan; dan dapat dibagi atas surat niaga internal dan surat niaga eksternal. Salah satu contoh dari surat niaga adalan surat penawaran dan surat penagihan.
Surat Dinas


Surat dinas digunakan untuk kepentingan pekerjaan formal seperti instansi dinas dan tugas kantor. Surat ini penting dalam pengelolaan administrasi dalam suatu instansi. Fungsi dari surat dinas yaitu sebagai dokumen bukti tertulis, alat pengingat berkaitan fungsinya dengan arsip, bukti sejarah atas perkembangan instansi, dan pedoman kerja dalam bentuk surat keputusan dan surat instruksi. Ciri-ciri surat dinas. 
Menggunakan kop surat dan instansi atau lembaga yang bersangkutan 
Menggunakan nomor surat, lampiran, dan perihal 
Menggunakan salam pembuka dan penutup yang baku 
Menggunakan bahasa baku atau ragam resmi 
Menggunakan cap atau stempel instansi atau kantor pembuat surat 
Format surat tertentu 
Surat Lamaran Pekerjaan


Surat lamaran pekerjaan adalah surat yang dibuat dan dikirimkan oleh seseorang yang ingin bekerja di sebuah kantor, perusahaan ataupun instansi tertentu. Surat lamaran pekerjaan termasuk surat dinas atau resmi. Oleh karena itu, terdapat aturan-aturan tertentu yang harus diperhatikan dalam penulisannya. Secara umum surat memiliki bagian-bagian seperti berikut ini. 
Tempat dan tanggal pembuatan surat 
Nomor surat 
Lampiran 
Hal atau perihal 
Alamat tujuan 
Salam pembuka 
Isi surat yang terbagi lagi menjadi tiga bagian pokok yaitu : 
paragraf pembuka 
isi surat 
paragraf penutup 
Salam penutup 
Tanda tangan dan nama terang 
Surat Elektronik


Dengan berkembangnya teknologi, surat pun semakin mengalami pembaharuan, misalnya dengan adanya surat elektronik. Surat elektronik atau surel merupakan surat yang pengirimannya berbasis pada penggunaan internet. Pada awalnya, perusahaan bernama Olt Break and Newman dikontrak oleh Departemen Pertahanan Amerika Serikat untuk membuat ARPANET pada 1969. ARPANET ini singkatan dari Advanced Research Projects Agency Network yang bertujuan untuk meciptakan metode komunikasi antara intitusi pendidikan dengan militer.


Pada tahun 1971, Ray Tolimson bertugas dalam proyek SNDMSG yang berfungsi untuk mengirim dan menerima pesan dalam mesin yang sama. Ray awalnya bereksperimen dengan SNDMSG untuk meninggalkan pesan di komputer sehingga muncul lah protokol CYPNET yang mampu mengirimkan pesan ke komputer lain yang masih berada dalam jaringan ARPANET. Ini lah yang menjadi cikal bakal surat elektronik.


Dalam Bahasa Indonesia Surat Elektronik sering disingkat dengan kata surel, yang dalam bahasa inggrisnya adalah email atau electric mail.


Untuk mengakses surel, kita bisa memilih salah satu cara. Pertama dengan menggunakan browser seperti Internet Explorer atau Mozilla Firefox. Surel dengan basis browserbiasanya menyediakan layanan tersebut secara gratis. Kedua dengan program pengakses surel seperti Microsoft Outlook. Keuntungannya kita tidak harus selalu membuka internet untuk membuka surel yang ada. 


Sumber : 

http://id.wikipedia.org/wiki/Surat
http://nako35.blogspot.com/2013/06/pengertian-surat-menyurat.html
http://wiharsono.wordpress.com/2011/02/28/arti-surat-menyurat
http://www.samadya.co.id/index.php/artikel-dan-tips/58-bagaimana-membuat-cv-yang-baik
http://rohmatullahh.blogspot.com/2013/09/contoh-daftar-riwayat-hidup-melamar.html

http://febriirawanto.blogspot.com/2012/12/pengertian-daftar-riwayat-hidup.html

Sonny Sumarna
26111859

Sunday 4 May 2014

Menulis Laporan Ilmiah dan Rancangan Usulan Penelitian

Penelitian akan menjadi suatu penelitian ilmiah apabila hasil penelitian ditulis dalam bentuk laporan ilmiah. Penulisan laporan ilmiah perlu dilakukan sebagai media komunikasi antara peneliti dengan pihak lainnya. Sebelum menulis laporan ilmiah, alangkah baiknya kita membuat kerangka tulisan (out line). Sebuah penelitian, sering kali mengalami keterlambatan dalam penyelesaiannya. Mengapa demikian? Hal ini sering terjadi akibat peneliti tidak mengusai sepenuhnya tentang apa dan bagaimana teknik penulisan karya ilmiah tersebut.

Biasanya, kesalahan penulisan karya ilmiah yang menghambat yaitu ketidakkonsitenan peneliti dalam menulis. Bentuk ketidakkonsisten itu dapat terlihat dari pemetaan pemikiran, terjebak dalam data, kekurangterampilan dalam meramu tulisan, terjebak pada pola plagiarisme, dan terlampau ingin menuangkan seluruh ide kita dalam tulisan. Faktor tersebut sebenarnya akan dapat teratasi dengan baik. Satu hal yang harus kita lakukan adalah “Mulailah menulis apa yang kamu bisa!”. Jika hal ini sudah melekat dalam diri kita, akhirnya akan menjadi seorang peneliti yang dapat menulis karya ilmiah singkat atas dasar inisiatif sendiri. Jadi, sudah saatnya kita “Berlatih dan berlatih kembali untuk menjadi penulis yang andal!”

Artikel ini ditujukan untuk memberi tawaran suatu kerangka bagi guru-guru sekolah mengenai bagaimana membuat dan menyusun perencanaan dalam proses penulisan laporan ilmiah. Setiap karya dari guru sekolah yang berupa laporan ilmiah dapat berguna sebagai salah satu komponen sertifikasi yang menjadi kebutuhan dan tuntutan kompetensi guru.

Untuk itu penulis sangat senang dapat membantu rekan guru dalam memahami sebuah laporan penulisan ilmiah. Hal tersebut karena ketika rekan guru berhasil memahami laporan ilmiah, maka tidak ada halangan bagi pembaca khususnya rekan guru untuk mencapai sertifikasi sebagai salah satu kebutuhan dan kompetensi guru.

Berikut akan dijelaskan mengenai  Macam, Ciri, dan Persyaratan Penulis Laporan Ilmiah.

Macam-Macam Laporan Ilmiah
Untuk mengemukakan tentang macam laporan ilmiah, penjelasan Mukayat D. Brotowidjoyo1 sangatlah berarti. Mukayat melihat bahwa informasi yang disajikan dalam laporan itu dapat bermacam-macam. Kemungkinan isinya menyangkut pekerjaan yang sedang berlangsung atau yang sudah selesai atau menyangkut hasil uji atau analisis suatu varietas benda, sajian hasil penelitian atau penyidikan. Menurutnya, sulit untuk melakukan klasifi kasi mengingat bahwa berbagai laporan sangat variatif dan sifat-sifatnya tidak menentu. Walaupun demikian menurut Mukayat beberapa ahli condong untuk membagi macam-macam laporan tersebut.

1. Laporan Periodis
Laporan yang diserahkan setiap periode reguler dan dimaksudkan untuk menyediakan informasi tentang status organisasi atau aktivitasnya. Laporan bulanan, triwulan, atau catur wulan atau tahunan oleh Kepala Bagian, Kepala Sekolah atau Pimpinan Pesero kepada pemegang pesero adalah contoh-contoh laporan periodis.

2. Laporan Kemajuan
Laporan yang diserahkan guna menyediakan informasi tentang kemajuan suatu rencana usaha, seperti pembangunan bendungan dan proyek penelitian.

3. Laporan Hasil Uji
Laporan yang diserahkan guna menyediakan laporan tangan pertama tentang pengetahuan suatu benda (biasanya berupa kesimpulan), seperti kondisi suatu bangunan, pabrik, atau sumber alam.

4. Laporan Rekomendasi
Laporan yang diserahkan guna menyediakan keterangan dasar atau pujian terhadap sesuatu guna pertimbangan dalam tindakan berikutnya. Misalnya, laporan tentang letak daerah atau lokasi pabrik atau gedung bioskop, dan nasihat cara menaikkan efisiensinya.

5. Laporan Penelitian
Laporan yang diserahkan untuk memberi tahu tentang penemuan yang tidak diketahui sebelumnya dan diperoleh dari percobaan, penyelidikan, kuesioner, data akumulasi, dan sebagainya. Berbagai laboratorium lembaga penelitian, universitas, stasiun pertanian, stasiun meteorologi, kantor pemerintah, dan organisasi penelitian swasta secara tetap menerbitkan laporan-laporan itu.

Dengan melihat penggolongan laporan ilmiah tersebut, suatu prinsip yang dapat ditemui dalam setiap laporan ilmiah adalah kaidah-kaidah ilmiahnya, yang mungkin berbeda-beda menurut setiap bidang ilmu. Walaupun sangat beragam dan variatif, macam laporan ilmiah dapat dikategorikan menjadi hal-hal berikut.

1. Laporan kemajuan, yaitu laporan yang disampaikan untuk melihat perkembangan kemajuan atau langkah yang telah ditempuh, untuk melihat kemungkinan munculnya kesulitan dan bagaimana rencana antisipasinya.

2. Laporan akhir; laporan ini dapat didahului laporan kemajuan untuk melihat pencapaian yang diperoleh antara yang dicerminkan dalam usulan penelitian, laporan kemajuan, dan laporan akhir.

3. Laporan berkala; disusun untuk melihat suatu kinerja yang melibatkan karakter keilmiahan, dalam suatu periode waktu tertentu sehingga dapat diperoleh suatu gambaran dinamika dari periode yang satu dengan periode lainnya.

4. Laporan hasil uji; laporan ini perlu juga menyertakan rekomendasi, setelah disampaikan informasi ilmiah tentang sesuatu, karena dimungkinkan akan menjadi dasar suatu kebijakan tertentu.


Mengenai macam laporan ilmiah berupa laporan penelitian, penulis berpendapat bahwa dalam setiap laporan yang disertakan karakter “ilmiah”, dapat diasumsikan melalui suatu penelitian, karena terikat dengan kaidah ilmiah. Karakter ilmiah dan proses penelitian yang dimaksud adalah karena aspek ketelitian, kecermatan, merupakan hal yang penting dalam setiap laporan ilmiah. Penelitian dapat dilakukan baik melalui studi kepustakaan maupun menyertakan data empiris.

Rancangan usulan penelitian untuk disertasi, usulan penelitian untuk disertasi, dan disertasi sebenarnya menunjuk kepada satu hal yang sama, yaitu disertasi. Oleh karena itu hal-hal yang dituntut untuk rancangan usulan penelitian untuk disertasi dan dalam usulan penelitian untuk disertasi selalu menunjuk kepada apa yang dituntut untuk suatu disertasi. Kalau dilihat dari segi proses, rancangan usulan penelitian adalah langkah yang paling awal dalam proses penyusunan disertasi. Usulan penelitian adalah langkah berikutnya, dan disertasi adalah hasil akhirnya.


Rancangan usulan penelitian ini memberi gambaran secara menyeluruh tentang pokok masalah yang hendak diteliti, teori dan konsep serta data yang dipakai untuk melakukan penelitian; cara penelitian dilakukan dan hasil yang diharapkan akan dicapai. Rancangan usulan penelitian ini dipakai untuk menilai apakah seorang calon siap untuk memasuki tahap kandidat doktor dan mulai melakukan penelitian secara mandiri.

Rancangan Usulan Penelitian
1. Manfaat Rancangan Usulan Penelitian
Sebagai kerangka operasional penelitian (blue print)
Menegaskan kedalaman (intensitas) dan keleluasaan (ekstensitas) penelitian.
Memperkirakan penelitian yang akn dihadapi dan rancangan alteratif penyelesaiaanya.
Mengetahui kelemahan hasil penelitian.
Rancangan penelitian harus memenuhi syarat-syarat sistematis, konsisten dan operasional. Dalam penyusunannya perlu memperhatikan hal-hal seperti cara pendekatan, metode, dan strategi yang efektif.
Langkah kerja dalam rancangan penelitian dapat dikelompokkan menjadi tiga, yaitu :
Bagian awal, berisi mengidentifikasi masalah, merumuskan masalah, melakukan kajian pustaka, mengidentifikasi variabel, dan menyusun instrumen.
Bagian inti, melaksanakan penelitian, termasuk melakukan observasi, pengambilan data, dsb.
Bagian akhir, panyusunan laporan dan publikasi hasil penelitian.

2. Bentuk dan Isi Usulan Penelitian
Rancangan usulan penelitian untuk disertasi sekurang-kurangnya memuat unsur-unsur pokok sebagai berikut :
1.      Bagian Awal

  • Judul penelitian yang direncanakan akan dilakukan.
  • Identitas penyusun rancangan.
  • Tanggal pengajuan rancangan ke Program Pascasarjana.

2.      Bagian Utama
Bagian utama meliputi :

  • Rasional dari judul yang dipilih.
  • Perumusan masalah, telaah pustaka dan penelitian terdahulu.
  • Tujuan dan kegunaan penelitian.
  • Kerangka pemikiran teoritis.
  • Rancangan hipotesis, jika dipakai.
  • Metode penelitian.
  • Hasil yang diharapkan dan masalah yang diantisipasi
  • Jadwal penelitian

 3.   Bagian Akhir  

  • Daftar pustaka sementara
  • Daftar riwayat hidup penyusun rancangan.


3. Contoh 
 BAB I PENDAHULUAN

A.  Latar Belakang Masalah
Pelaksanaan tugas dan pekerjaan merupakan suatu kewajiban bagi para pegawai di dalam suatu organisasi, baik dalam organisasi pemerintahan maupun organisasi non pemerintahan. Kemudian di dalam pelaksanaan tugas dan pekerjaan tersebut tentunya pasti mempunyai suatu tujuan yang sama yakni mengharapkan suatu hasil pekerjaan dan tugas yang baik serta memuaskan sesuai dengan apa yang ditentukan sebelumnya. Untuk mendapatkan suatu hasil kerja yang baik dan sesuai dengan tujuan organisasi maka setiap pimpinan suatu organisasi dapat dipastikan mempunyai suatu aturan dan ketentuan yang dituangkan dalam bentuk kebijakan. Kebijakan ini di buat dengan maksud agar setiap komponen organisasi melaksanakan tugas sesuai dengan tujuan yang telah ditetapkan.
Di dalam upaya mencapai tujuan tersebut, perlu adanya suatu faktor yang harus dimiliki oleh para pegawai, yakni semangat kerja. Semangat kerja itu sendiri timbul dan tumbuh dalam diri pegawai yang disebabkan adanya motivasi dari pimpinan dalam arti pimpinan memberi motif atau dorongan kepada pegawai, di mana motif itu sendiri menyangkut pada kebutuhan pegawai, baik kebutuhan batiniah maupun kebutuhan lahiriah.
Sadar akan betapa pentingnya pegawai dalam pembangunan sesuai dengan Hakekat Pembangunan Nasional yang berdasarkan Pancasila dan Undang-undang Dasar 1945 sebagaimana termaksud dalam Garis-garis Besar Haluan Negara atau GBHN adalah pembangunan manusia Indonesia seutuhnya dan pembangunan seluruh masyarakat Indonesia. Oleh karena itu, pemberian motif oleh pimpinan merupakan suatu kewajiban yang harus dijalankan agar tumbuh dan timbul semangat kerja dalam diri pegawai, sebab keberhasilan pegawai sangat tergantung dari motivasi dan kebijakan yang diberikan oleh pimpinan.
Pemberian motifasi merupakan proses dari motivasi, motivasi itu sendiri merupakan proses pemberian motif (penggerak) kepada para bawahannya sedemikian rupa, sehingga mereka mau bekerja dengan ikhlas.
Sadar akan betapa pentingnya Pegawai Negara, dalam hal ini adalah Pegawai Kantor Kelurahan Kudaile dalam pembangunan, maka sangat disayangkan karena pada kenyataannya pemanfaatan tenaga kerja para pegawai selaku sumber daya manusia belum optimal, buktinya banyak terlihat gejala-gejala masalah yang terjadi yang berhubungan dengan semangat kerja pegawai, antara lain :
1.      Banyak terlihat beberapa pegawai justru banyak menganggur daripada menyelesaikan pekerjaannya.
2.      Pada saat jam kerja berlangsung, masih terdapat beberapa orang pegawai yang tidak bekerja sama yaitu melakukan kegiatan yang tidak ada kaitannya dengan pekerjaan pokok.
3.      Masih adanya beberapa orang pegawai yang terlambat datang ke tempat kerja atau meninggalkan kantor sebelum waktunya.
Penyelenggaraan motivasi oleh Kepala Kantor sangat penting dikaitkan dengan upaya peningkatan semangat kerja pegawai di lingkungan Kantor Kelurahan Kudaile. Rendahnya motivasi kerja sangat dipengaruhi oleh perhatian pemimpin atau Kepala Kantor terhadap Pemberdayaan Sumber Daya Manusia (SDM), dalam meningkatkan profesionalisme dan pelayanan kepada masyarakat dan juga untuk meningkatkan etos kerja pegawai. Sebagaimana diketahui, manfaat terhadap Pemberdayaan Sumber Daya Manusia (SDM) sangat besar bagi upaya menciptakan tujuan organisasi dalam mencapai kesuksesan, yaitu :
1.      Menambah wawasan agar mencapai visi.
2.      Mengembangkan kemampuan agar lebih profesional.
3.      Menanamkan sense of belonging, agar loyal dan punya dedikasi.
4.      Menumbuhkan semangat agar memiliki motivasi.
5.      Meningkatkan etos kerja agar mempunyai komitmen yang tinggi.

Semangat kerja sedikit banyaknya dipengaruhi oleh perilaku pimpinannya.Perilaku pimpinan yang baik, yaitu :
1.      Seorang pimpinan harus selalu berpikir positif, selalu antusias, mampu memahami dan menghargai pihak lain (bawahan), tetap tenang saat dalam situasi sulit atau menegangkan, tetap optimis, tidak mengumpat terhadap bawahan, menjelaskan kesalahannya pada waktu dan tempat yang tepat.
2.      Tidak menunda jawaban atau memberi jawaban yang mengambang.
3.       Memberi perintah dengan gaya minta tolong.
4.       Tidak lupa memberi hadiah atau penghargaan.
Hal tersebut sangat mempengaruhi semangat kerja pegawai dalam melaksanakan tugas dan pekerjaannya.
Berdasarkan latar belakang masalah yang ada, maka penulis mencoba menyusun skripsi dengan judul : “Kedisiplinan Kerja Pegawai Kantor Kelurahan Kudaile.”


B.  Tujuan dan Manfaat Penelitian
1.   Tujuan Penelitian
Secara umum tujuan penelitian ini temasuk :
a.  Untuk mengetahui bagaimana tingkat kedisiplinan terhadap kinerja dari pegawai kantor kelurahan Kudaile.
b.  Untuk mengetahui besar pengaruh motivasi lurah tanjungpinang barat terhadap tingkat kedisiplinan pegawai di kantor kelurahan Kudaile.

2.   Manfaat Penelitian
Adapun manfaat penelitian ini adalah :
a.  Dapat digunakan sebagai bahan masukan atau pertimbangan bagi pegawai Kelurahan Kudaile.
b.  Dapat berguna bagi semua orang yang berkompeten yang ada kaitannya dengan motivasi semangat kerja.
.
C.   Rumusan Masalah
Atas dasar latar belakang masalah tersebut di atas, maka penulis dapat mengambil merumuskan masalah sebagai berikut :
1.      Bagaimanakah sikap yang baik dari kepala lurah demi meningkatkan kedisiplinan pegawai kantor kelurahan Kudaile?
2.      Seberapa besar pengaruh motivasi lurah Tanjungpinang Barat terhadap kedisiplian pegawai di Kantor Kelurahan Kudaile?


BAB II KAJIAN TEORI

1. Kerangka Teoritis
Dalam rangka menjelaskan uraian penulisan ini maka dapat ditarik kesimpulan dari pengertian-pengertian yang lebih mendasar sesuai dengan judul yang akan di teliti, maka di bawah ini akan di uraikan beberapa konsep yang berkaitan dengan permasalahan di atas.

1.Kedisiplinan
Kedisiplinan berasal dari kata disiplin. Istilah disiplin berasal daribahasa latin“Disciplina” yang menunjuk pada kegiatan belajar dan mengajar. Sedangkan istilah bahasa inggrisnya yaitu“Discipline” yangberarti:
1.      Tertib, taat atau mengendalikan tingkah laku, penguasaan diri;
2.      Latihan membentuk, meluruskan atau menyempurnakan sesuatu, sebagai kemampuan mental atau karakter moral;
3.      Hukuman yang diberikan untuk melatih atau memperbaiki;
4.      Kumpulan atau sistem-sistem peraturan-peraturan bagi tingkah laku (MacMillan dalam Tu’u,2004:20).
Menurut (Depdikbud 1988:208)
Disiplin juga dapat berarti tata tertib, ketaatan, atau kepatuhan kepada peraturan tata tertib.Dalam bahasa Indonesia istilah disiplin kerap kali terkait dan menyatu dengan istilah tatatertib dan ketertiban. Dengan demikian, kedisiplinan hal-hal yang berkaitan dengan ketaatan atau kepatuhan seseorang terhadap peraturan atau tata tertib yang berlaku.

Menurut (Prijodarminto 1994:23)
Kedisiplinan adalah suatu kondisi yang tercipta dan terbentukmelalui proses dari serangkaian perilaku yang menunjukkan nilai-nilaiketaatan, kepatuhan, kesetiaan, keteraturan dan atau ketertiban.

Menurut Amatembun (1974:6)
kedisiplinan adalah keadaan tertib dimana orang yang tergabung dalamorganisasi tunduk pada peraturan yang telah ada dengan senang hati.Berdasarkan pengertian tersebut, yang dimaksud kedisiplinan dalampenelitian ini adalah keadaan tertib dimana siswa yang tergabung dalamwarga sekolah harus tunduk pada peraturan atau tata tertib sekolah yangtelah ada dengan senang hati.

Menurut Johar Permana, Nursisto (1986:14),
Disiplin adalah suatu kondisi yang tercipta dan terbentuk melalui proses dan serangkaian perilaku yang menunjukkan nilai-nilai ketaatan, kepatuhan, kesetiaan, keteraturan dan atau ketertiban.
Menurut Johar Permana, Nursisto ( 1986:14),
disiplin adalah suatu kondisi yang tercipta dan terbentuk melalui proses dan serangkaian prilaku yang menunjukkan niai-niai ketaatan, kepatuhan, kesetiaan, keteraturan, dan ketertiban

Sedangkan sebagaimana diungkapkan oleh Irwin A. Hyman dan Pamela A. Snock dalam bukunya “Dangerous School” (1999).Berkenaan dengan tujuan disiplin sekolah, Maman Rachman (1999:83) mengemukakan bahwa tujuan disiplin sekolah adalah :
1. Memberi dukungan bagi terciptanya perilaku yang tidak menyimpang,
2. mendorong pegawai melakukan yang baik dan benar,
Berdasarkan uraian di atas dapatlah disimpulkan bahwa kedisiplinan adalah sikap seseorang yang menunjukkan ketaatan ataukepatuhan terhadap peraturanatau tata tertib yang telah ada dan dilakukandengan senang hati dan kesadaran diri.

2.Kerja
Kerja merupakan sesuatu yang dibutuhkan oleh manusia. Kebutuhan itu bisa bermacam-macam, berkembang dan berubah, bahkan seringkali tidak disadari oleh pelakunya. Seseorang bekerja karena ada sesuatu yang hendak dicapainya, dan orang berharap bahwa aktivitas kerja yang dilakukannya akan membawanya kepada suatu keadaan yang lebih memuaskan daripada keadaan sebelumnya.
Pekerjaan ialah kegiatan fisik dan mental manusia untuk menghasilkan barang atau jasa bagi orang lain maupun dirinya yang dilakukan atas kemauan sendiri dan atau dibawah perintah orang lain dengan menerima upah atau tidak. Dalam pengertian ini tercakup setiap pekerjaan yang dijalankan atas dasar borongan dalam suatu perusahaan, baik oleh orang yang menjalankan sendiri maupun orang yang membantunya.
Pengertian Pekerjaan berdasarkan Klasifikasi Jabatan Nasional adalah sekumpulan kedudukan yang memiliki persamaan kewajiban atau tugas-tugas pokoknya. Satu pekerjaan dapat diduduki oleh satu orang atau beberapa orang yang tersebar di berbagai tempat.
Setidaknya terdapat beberapa pengertian bekerja yang dapat dirumuskan sebagai berikut :
·         Bekerja adalah aktifitas dasar yang menyangkut kebutuhan dasar manusia untuk mendapatkan nafkah kebutuhan diri sendiri dan keluarganya
·         Bekerja adalah tanggung jawab sosial yaitu kesanggupan memenuhi kebutuhan dasarnya tanpa menggantungkan atau mengganggu orang lain
·         Bekerja adalah aktivitas perwujudan diri akan kemampuan seseorang, kreativitas dan percaya diri, sehingga timbul rasa puas karena adanya perasaan diperlukan oleh orang lain
·         Bekerja adalah cara mendapatkan penghasilan secara aman untuk memenuhi kebutuhan hidup secara finansial
Jadi nyatalah bahwa keinginan untuk mempertahankan hidup merupakan salah satu sebab yang terkuat yang dapat menjelaskan mengapa seseorang bekerja. Melalui kerja kita memperoleh uang dan uang tersebut dapat dipakai untuk memuaskan semua tipe kebutuhan. Kebutuhan itu baik kebutuhan fisiologis dasar, seperi makan, minum, tempat tinggal, pakaian dan sejenisnya. Maupun kebutuhan-kebutuhan sosial, kebutuhan yang timbul dalam hubungan atau interaksi seseorang dengan lingkungan.
Sementara yang dimaksud dengan tenaga kerja / pekerja adalah setiap orang yang mampu melakukan pekerjaan atau kegiatan baik fisik maupun non fisik didalam hubungan kerja maupun diluar hubungan kerja guna menghasilkan jasa atau barang untuk memenuhi kebutuhan masyarakat atau kebutuhannya sendiri.

3. Pegawai Negeri
Pegawai negeri adalah pegawai yang telah memenuhi syarat yang ditentukan, diangkat oleh pejabat yang berwenang dan diserahi tugas dalam suatu jabatan negeri, atau diserahi tugas negara lainnya, dan digaji berdasarkan peraturan perundang-undangan yang berlaku.
Menurut UNDANG-UNDANG NOMOR 8 TAHUN 1974 TENTANG POKOK-POKOK KEPEGAWAIAN Pegawai Negeri adalah setiap warga negara Republik Indonesia yang telah memenuhi syarat yang ditentukan, diangkat oleh pejabat yang berwenang dan diserahi tugas dalam suatu jabatan negeri, atau diserahi tugas negara lainnya, dan digaji berdasarkan peraturan perundang-undangan yang berlaku.

BAB III METODE PENELITIAN

A.Variabel Dan Hipotesis

1.Variabel
Kedisiplinan Kerja Pegawai Kantor

2.Hipotesis
Berdasarkan Pengamatan Cenderung Pengawasan Dari Pusat mau pun Pemimpin      Yang harus lebih memantau serta tugas pegawai harus di rancang dengan baik sehingga akan menciptakan kedisplinan yang tinggi dari pegawai.

B.Indikator Penelitian
     Frekuensi : Mengumpulkan data jam kerja pegawai
     Keaktifan : Mengumpulkan data kehadiran pegawai dalam jam kerja
     Sumber Dana : anggaran Kelurahan untuk kepentingan pekerjaan
     Penyediaan Tempat : Terpenuhinya Alat Kantor

C.Metode Penelitian
 Secara umum metode dan teknik yang digunakan dalam usulan penelitian adalah sebagai berikut:
Tipe Penelitian
Macam Dan jenis Data
Populasi Dan Teknik Sampling
Teknik analisis data
Teknik Pengumpulan data
Dalam penelitian ini, peneliti menggunakan metode dan teknik analisis data. Metode dan teknik analisis data yang digunakan adalah metode dan teknik kuantitatif serta kualitatif. Data dan informasi yang dikumpulkan lebih bersifat angka dan grafik kemudian disajikan dalam bentuk narasi.

D.Jadwal Pelaksaan Penelitian

Disusun berdasarkan data yang di kumpulkan dalam bentuk angka dan grafik urutan kegiatan dari awal sampai akhir dan di buat tabel.

http://panduanguru.com/contoh-laporan-ilmiah-macam-ciri-dan-persyaratan-penulis-laporan-ilmiah/
http://santozagustinus.blogspot.com/2014/05/rancangan-usulan-penelitian.html


MERAWAT AIR COMPRESSOR

Pada kondisi tertentu, Air compressor sering dipandang sebelah mata / diremehkan, dianggap bukan sebagai mesin utama.
Pada sebagian besar industri/pabrik yang mesin utamanya membutuhkan tekanan udara, air compressor seolah-olah berfungsi sebagai sumber listrik, karena tanpa air compressor, mesin utama tidak akan bekerja.
Masalahnya, perawatan air compressor malah sering terlupakan.



Berikut beberapa tips perawatan untuk air compressor :



  1. Sebagian besar anjuran perawatan sudah ada pada manual book, hanya biasa terlupakan untuk dibaca.
  2. Membersihkan seluruh body bagian luar air compressor, misal ada oli atau kotoran yang menempel pada compressor, terutama pada head pump.
  3. Membersihkan inlet filter.
  4. Membersihkan pendingin pipa pengisian udara ke pressure tank.
  5. Mengganti oli secara periodik, perhatikan kapasitas maximum pengisian, yang sering terjadi head pump air compressor diisi oli berlebihan.
  6. Mengosongkan tank secara periodik, karena selalu terdapat air dalam pressure tank. 
  7. Secara periodik melakukan pengecekan kebocoran udara pada unit air compressor dan seluruh instalasi distribusi tekanan air compressor, hal ini menjaga efisiensi dan kerugian delivery pada system air compressor.
  8. Tidak menggunakan air compressor diluar fungsi/performa yang dianjurkan.
  9. Bila terjadi masalah, segera hubungi teknisi air compressor, biasa masalah terjadi karena sesuatu ditangani bukan oleh ahlinya.
Sumber: http://www.kaskus.co.id/thread/000000000000000008053163/mengenal-jenis-air-compressor/

Mengenal jenis AIR COMPRESSOR


MENGENAL AIR COMPRESSOR

Mendengar air compressor mungkin yang langsung terbayang adalah tukang tambal ban di pinggir jalan, memang air compressor yang paling sering kita temui adalah yang seperti kita lihat di tempat tukang tambal ban, padahal sangat banyak jenis-jenis air compressor.
Ada baiknya kita mengenal sedikit tentang jenis-jenis air compressor sehingga ketika nanti kita memerlukannya kita dapat membeli sesuai dengan kebutuhan.

Sering terjadi salah pengertian tentang air compressor, yaitu semakin besar ukuran air compressor semakin tinggi tekanannya, padahal tidak demikian, yang benar adalah semakin besar air compressor, semakin tinggi kecepatan pengisian udara ke tanki (air delivery/debit udara yang dihasilkan pompa) hal ini juga mengakibatkan semakin cepat peningkatan tekanan dalam tanki. Hal ini yang harus kita perhatikan ketika kita memilih air compressor selain tekanan maximum yang dihasilkan air compressor.

Kiranya tidak perlu dituliskan sejarah air compressor dari masa lalu, langsung saja kita menuju jenis-jenis air compressor yang ada dengan teknologi saat ini.

Secara umum air compressor dapat dikelompokkan menjadi :
A. Air compressor mini
B. Air compressor direct driven
C. Air compressor belt driven
D. Air compressor screw

Walaupun mungkin masih ada jenis-jenis air compressor lain, seperti centrifugal air compressor dan lainnya, tetapi yang paling umum digunakan adalah jenis-jenis seperti diatas.

A. Air compressor mini
Ada beberapa macam air compressor jenis ini, pada intinya air compressor mini tidak menggunakan tabung tekanan, jadi bentuknya mini dan bekerja hanya menghasilkan tiupan udara.
Contoh :
Air compressor mini dengan penggerak motor DC untuk perlengkapan mobil.
Air compressor mini untuk pengecatan sederhana dengan spraygun low pressure.
Air compressor mini untuk pengecatan menggunakan air pen brush.



B. Air compressor direct driven
System dari air compressor ini adalah direct driven, yaitu motor penggerak langsung terkoneksi dengan pompa udara. Jadi jumlah putaran motor penggerak (rpm) otomatis sama dengan kecepatan pompa udara.
Biasa pada jenis air compressor model direct driven menggunakan motor dengan kecepatan sekitar 2.850 rpm dan menggunakan system single piston pada pompa udara.
Kelebihan air compressor jenis ini adalah kecepatan pengisian (air delivery) yang cukup tinggi karena pompa udara diputar dengan kecepatan sekitar 2.850 rpm.
Kekurangan jenis air compressor ini adalah suara yang dihasilkan cukup keras, karena hasil dari putaran tinggi pompa udara, juga lebih banyak menghasilkan air di dalam tanki tekanan.



C. Air compressor belt driven
Sesuai dengan namanya, air compressor ini menggunakan system koneksi antara tenaga penggerak dan pompa udara menggunakan vanbelt (v-belt) jenis ini yang sering dijumpai di tempat tukang tambal ban. Tenaga penggerak dapat menggunakan elektromotor listrik atau mesin berbahan bakar bensin atau solar.
Air compressor ini yang paling sering digunakan dibanding dengan air compressor jenis lain, karena direkomendasikan menggunakan penggerak dengan putaran sekitar 1500 rpm, mengakibatkan air compressor ini lebih tahan lama dibandingkan dengan jenis direct driven.
Air compressor jenis ini direkomendasikan bekerja selama 8 jam, apabila digunakan lebih dari 8 jam maka udara yg dihasilkan akan lebih banyak mengandung air.
Air compressor ini dibagi lagi menjadi beberapa jenis, yaitu :
Single stage air compressor (working pressure 8 bar, maximum pressure 10 bar)
Two stage air compressor (working pressure 12 bar, maximum pressure 14 bar)
High pressure air compressor (working pressure up to 14 bar)
Booster air compressor (air compressor tambahan agar tekanan dapat menjadi lebih tinggi)
Pada setiap jenis type air compressor diatas masih dibagi lagi sesuai dengan air delivery/debit udara yang dihasilkan.


D. Air compressor screw
Air compressor jenis ini digunakan apabila ada kebutuhan tekanan udara selama 24 jam nonstop, atau pengguna membutuhkan air delivery/debit udara yang tinggi.
Kelebihan dari screw air compressor adalah udara yang dihasilkan tidak banyak mengandung uap air, karena system dari air compressor ini menggunakan screw yaitu dua buah ulir yang saling berputar dalam memompa udara, air compressor jenis ini juga tidak menimbulkan suara bising.



Selain kita mengenal berbagai jenis air compressor, sebaiknya kita juga mengenal beberapa perlengkapan untuk air compressor yang disesuaikan dengan kegunaan air compressor tersebut.

A. Air dryer
Digunakan untuk mengeringkan udara setelah keluar dari air compressor, biasa digunakan untuk pengecatan kualitas tinggi, supply tekanan udara untuk pneumatic, air tools, dsb.


B. Desicant dryer
Fungsinya sama dengan air dryer diatas, hanya efisiensi alat ini lebih tinggi daripada air dryer, biasa digunakan untuk mesin-mesin makanan dan farmasi.


C. Air filter (filter udara)
Alat ini digunakan untuk menyaring partikel kotoran yang keluar dari air compressor, penggunaannya biasa dipasang sebelum air dryer atau desicant dryer. ada beberapa ukuran kerapatan saringan partikel kotoran dalam micron.
Alat ini sering disalah artikan dapat menyaring air yang keluar dari air compressor, mungkin karena lama kelamaan dalam gelas di alat ini terdapat air, padahal air itu hasil dari tekanan udara yang terkondensasi dalam gelas, seperti halnya air yang terjadi dalam tanki air compressor.
Padahal alat ini sama sekali tidak dapat menyaring molekul air yang keluar dari air compressor.


D. Regulator
Alat ini digunakan untuk mengatur/menstabilkan tekanan yang keluar dari air compressor.
Alat ini biasa tekoneksi dengan air filter.



E. Lubricator
Alat ini digunakan untuk menambah pelumas dalam udara yang keluar dari air compressor,
biasa digunakan ketika air compressor digunakan untuk menggerakkan unit-unit pneumatik atau air tools, alat ini biasa terkoneksi bersama air filter dan regulator.


F. Air Filter Regulator and Lubricator
Adalah gabungan dari ketiga alat diatas.

(air filter regulator)

(air filter regulator lubricator)

Sumber: http://www.kaskus.co.id/thread/000000000000000008053163/mengenal-jenis-air-compressor/

Mengenal Asal Usul SIM Card Ponsel

TIDAK banyak yang mengetahui, ponsel maupun peralatan gadget yang digunakan untuk berkomunikasi tanpa menggunakan SIM Card akan sulit beroperasi secara optimal. Bahkan tanpa disadari, bila selama ini banyak pengguna ponsel sering gonta-ganti nomor telefon, itu sama artinya mengganti SIM Card.
Ya, benda mungil yang dinamakan SIM Card itu sangat berarti sekali dan besar manfaatnya. SIM di sini bukan kepanjangan dari Surat Izin Mengemudi, tetapi Subciber Identity Mocule yang artinya identitas pelanggan. Oleh si penemu, ditambah kata Card yang dalam bahasa Indonesia artinya kartu. Bila digabungkan yang berarti kartu identitas pelanggan. Maka jadilah itu yang dinamakan SIM Card.


SIM itu sendiri merupakan kartu informasi kecil yang berisi informasi berlangganan dan informasi pribadi lainnya. Informasi ini seperti nomor telefon, informasi penagihan identitas, dan sebagian kecil data pengguna tertentu. Simcard digunakan dalam sistem GSM. Sedangkan kartu RUIM popular dalam sistem CDMA.

Lalu siapa penemu dari papan kecil berkode ini? Adalah Hermann Giesecke dan Alphonse Devrient yang pada 1991, melalui perusahaan yang didirikannya sejak 1852 di kota Munich, Jerman ini membuat SIM Card. Waktu itu, perusahaan tersebut membuat SIM Card untuk sebuah operator telekomunikasi di Finlandia.


Bentuknya di masa itu tidak sekecil sekarang. Kali pertama dibuat, SIM Card ukurannya besar seperti kartu kredit, KTP atau ATM dengan panjang dengan panjang 85,60 milimeter, lebar 53,98 milimeter, dan dengan ketebalan 0,76 milimeter.

Karena dianggap ukurannya terlalu besar, perusahaan terus berinovasi bagaimana caranya SIM Card dibuat untuk menyesuaikan ukuran ponsel zaman sekarang yang realtif kecil-kecil. Berbeda dengan masa itu, dimana ukuran ponsel besar-besar.

Maka dibuatlah SIM Card untuk ponsel dengan ukuran panjang 25 milimeter, lebar 15 milimeter dan dengan ketebalan 0,76 milimeter. SIM Card ukuran kecil hingga sekarang sangat populer dan masih digunakan di seluruh dunia.

SIM Card atau kartu memori itu sekarang dirancang khusus yang memudahkan penggunanya, yakni bisa dilepas dan diintegrasikan ke dalam setiap handset GSM. Pengguna tidak perlu khawatir akan kehilangan nomor telefon karena satu SIM Card mungil itu bisa menyimpan ratusan bahkan ribuan nomor telefon.

Bahkan SIM Card yang sekarang ini, diciptakan mampu menyimpan informasi tidak hanya nomor telefon, atau pesan teks , tetapi memuat data lain seperti video, gambar dan lainnya. Dapat dianalogikan seperti hardisk kecil yang dapat mengaktifkan telepon secara otomatis saat ditancapkan pada sebuah perangkat. 

Perlu diketahui, sebuah perusahaan di Singapura dan Jepang tengah melakukan penelitian bahwa dalam setiap SIM Card yang biasa digunakan dalam ponsel itu, mengandung bahan emas, lapisan tembaga, perak, timah dan beberapa lapisan bahan lainnya. Hanya saja, rumors itu masih belum dibuktikan kebenarannya. (Dikutip dari berbagai sumber)

Sumber: http://www.kaskus.co.id/thread/536485c8c3cb176c7d8b463c/mari-mengenal-asal-usul-sim-card-ponsel/

Thursday 10 April 2014

Karangan Ilmiah, Karangan Non Ilmiah dan Metode Ilmiah

Pengertian Karangan Ilmiah
a. Menurut Brotowidjoyo karangan ilmiah adalah karangan ilmu pengetahuan yang menyajikan fakta dan ditulis menurut metodologi penulisan yang baik dan benar. Karya ilmiah dapat juga berarti tulisan yang didasari oleh hasil pengamatan, peninjauan, penelitian dalam bidang tertentu, disusun menurut metode tertentu dengan sistematika penulisan yang bersantun bahasa dan isinya dapat dipertanggungjawabkan kebenarannya/keilmiahannya (Susilo, M. Eko, 1995:11).

b. Karya ilmiah merupakan karya tulis yang isinya berusaha memaparkan suatu pembahasan secara ilmiah yang dilakukan oleh seorang penulis atau peneliti. Untuk memberitahukan sesuatu hal secara logis dan sistematis kepada para pembaca.

c. Karya ilmiah adalah tulisan yang berisi argumentasi penalaran keilmuan yang dikomunikasikan lewat bahasa tulis yang formal dengan sistematis-metodis dan menyajikan fakta umum serta ditulis menurut metodologi penulisan yang benar. Karya ilmiah ditulis dengan bahasa yang konkret, gaya bahasanya formal, kata-katanya teknis dan dan didukung fakta yang dapat dibuktikan kebenarannya

d. Karya tulis ilmiah adalah suatu tulisan yang membahas suatu permasalahan. Pembahasan itu dilakukan berdasarkan penyelidikan, pengamatan, pengumpulan data yang diperoleh melalui suatu penelitian. Karya tulis ilmiah melalui penelitian ini menggunakan metode ilmiah yang sistematis untuk memperoleh jawaban secara ilmiah terhadap permasalahan yang diteliti. Untuk memperjelas jawaban ilmiah berdasarkan penelitian, penulisan karya tulis ilmiah hanya dapat dilakukan sesudah timbul suatu masalah, yang kemudian dibahas melalui penelitian dan kesimpulan dari penelitian tersebut.

Dari berbagai macam pengertian karya ilmiah di atas dapat disimpulkan, bahwa yang dimaksud karya ilmiah dalam makalah ini adalah, suatu karangan yang berdasarkan penelitian yang ditulis secara sistematis, berdasarkan fakta di lapangan, dan dengan menggunakan pendekatan metode ilmiah.

Hal – hal yang berhubungan dengan karangan tulis ilmiah adalah sebagai berikut :
1. Pengalaman Pribadi
2. Tugas tugas kuliah
3. Kegiatan sehari hari, dll.

Contoh Karangan Ilmiah :
Karangan ilmiah: memiliki aturan baku dan sejumlah persyaratan khusus yang menyangkut  metode dan penggunaan bahasa.
Misal: Efek Rumah Kaca, Dampak Globalisasi Terhadap Pendidikan dan Masih banyak lainnya


Pengertian Karangan Non Ilmiah
Pengertian karangan non ilmiah merupakan istilah yang sudah sangat lazim diketahui orang dalam dunia tulis-menulis. Berkaitan dengan istilah ini, ada  juga sebagian ahli bahasa menyebutkan karya fiksi dan nonfiksi. Terlepas dari bervariasinya penamaan tersebut, hal yang sangat penting untuk diketahui adalah baik karya ilmiah maupun nonilmiah/fiksi dan nonfiksi atau apa pun namanya, kedua-keduanya memiliki perbedaan yang signifikan.
Perbedaan-perbedaan yang dimaksud dapat dicermati dari beberapa aspek. Pertama, karya ilmiah harus merupakan pembahasan suatu hasil penelitian (faktual objektif). Faktual objektif adalah adanya kesesuaian antara fakta dan objek yang diteliti. Kesesuaian ini harus dibuktikan dengan pengamatan atau observasi. Kedua, karya ilmiah bersifat metodis dan sistematis. Artinya, dalam pembahasan masalah digunakan metode atau cara-cara tertentu dengan langkah-langkah yang teratur dan terkontrol melalui proses pengidentifikasian masalah dan penentuan strategi. Ketiga, dalam pembahasannya, tulisan ilmiah menggunakan ragam bahasa ilmiah. Dengan kata lain, ia ditulis dengan menggunakan kode etik penulisan karya ilmiah. Perbedaan-perbedaan inilah yang dijadikan dasar para ahli bahasa dalam melakukan pengklasifikasian.
Karangan nonilmiah yang telah disebutkan di atas, terdapat juga karangan yang berbentuk semiilmiah/ilmiah populer. Sebagian ahli bahasa membedakan dengan tegas antara karangan semiilmiah ini dengan karangan ilmiah dan nonilmiah. Finoza (2005:193) menyebutkan bahwa karakteristik yang membedakan antara karangan semiilmiah, ilmiah, dan nonilmiah adalah pada pemakaian bahasa, struktur, dan kodifikasi karangan. Jika dalam karangan ilmiah digunakan bahasa yang khusus dalam di bidang ilmu tertentu, dalam karangan semiilmiah bahasa yang terlalu teknis tersebut sedapat mungkin dihindari. Dengan kata lain, karangan semiilmiah lebih mengutamakan pemakaian istilah-istilah umum daripada istilah-istilah khusus. Jika diperhatikan dari segi sistematika penulisan, karangan ilmiah menaati kaidah konvensi penulisan dengan kodifikasi secara ketat dan sistematis, sedangkan karangan semiilmiah agak longgar meskipun tetap sistematis. Dari segi bentuk, karangan ilmiah memiliki pendahuluan (preliminaris)  yang tidak selalu terdapat pada karangan semiilmiah.
Berdasarkan karakteristik karangan ilmiah, semiilmiah, dan nonilmiah yang telah disebutkan di atas, yang tergolong dalam karangan ilmiah adalah laporan, makalah, skripsi, tesis, disertasi; yang tergolong karangan semiilmiah antara lain artikel,  feature, kritik, esai, resensi; yang tergolong karangan nonilmiah adalah anekdot, dongeng, hikayat, cerpen, cerber, novel, roman, puisi, dan naskah drama.
Karya nonilmiah sangat bervariasi topik dan cara penyajiannya, tetapi isinya tidak didukung fakta umum. Karangan nonilmiah ditulis berdasarkan fakta pribadi, dan umumnya bersifat subyektif. Bahasanya bisa konkret atau abstrak, gaya bahasanya nonformal dan populer, walaupun kadang-kadang juga formal dan teknis. Karya nonilmiah bersifat emotif: kemewahan dan cinta lebih menonjol, tidak sistematis, lebih mencari keuntungan dan sedikit informasi,  persuasif: penilaian fakta tanpa bukti. Bujukan untuk meyakinkan pembaca, mempengaruhi sikap cara berfikir pembaca dan cukup informative, deskriptif: pendapat pribadi, sebagian imajinatif dan subjektif, dan jika kritik adakalanya tanpa dukungan bukti.

Hal – hal yang berhubungan dengan karangan tulis non ilmiah adalah sebagai berikut :
1. Ditulis berdasarkan fakta pribadi
2. Fakta yang disimpulkan subyektif
3. Gaya bahasa konotatif dan populer
4. Tidak memuat hipotesis
5. Penyajian dibarengi dengan sejarah
6. Bersifat imajinatif
7. Situasi didramatisir
8. Bersifat persuasif
9. Tanpa dukungan bukti

Contoh Karangan Non Ilmiah:
Karangan non ilmiah: karangan yang tidak terikat pada karangan baku
Misal: anekdot, opini, dongeng, hikayat, cerpen, novel, roman, dan naskah drama.


Pengertian Metode Ilmiah
Metode ilmiah adalah proses keilmuan untuk memperoleh pengetahuan secara sistematis berdasarkan bukti fisis. Ilmuwan melakukan pengamatan serta membentuk hipotesis dalam usahanya untuk menjelaskan fenomena alam. Prediksi yang dibuat berdasarkan hipotesis tersebut diuji dengan melakukan eksperimen. Jika suatu hipotesis lolos uji berkali-kali, hipotesis tersebut dapat menjadi suatu teori ilmiah.
Unsur utama metode ilmiah adalah pengulangan empat langkah berikut:
1.    Karakterisasi (pengamatan dan pengukuran)
2.   Hipotesis (penjelasan teoretis yang merupakan dugaan atas hasil pengamatan dan pengukuran)
3.    Prediksi (deduksi logis dari hipotesis)
4.    Eksperimen (pengujian atas semua hal di atas)

Karakteristik Metode Ilmiah
Metode ilmiah bergantung pada karakterisasi yang cermat atas subjek investigasi. Dalam proses karakterisasi, ilmuwan mengidentifikasi sifat-sifat utama yang relevan yang dimiliki oleh subjek yang diteliti. Selain itu, proses ini juga dapat melibatkan proses penentuan (definisi) dan pengamatan-pengamatan yang dimaksud seringkali memerlukan pengukuran dan perhitungan yang cermat. Proses pengukuran dapat dilakukan terhadap objek yang tidak dapat diakses atau dimanipulasi seperti bintang atau populasi manusia. Hasil pengukuran secara ilmiah biasanya ditabulasikan dalam table. Digambarkan dalam bentuk grafik atau dipetakan dan diproses dengan penghitungan statistika seperti korelasi dan regresi.
Umumnya terdapat empat karakteristik penelitian ilmiah :
1. Sistematik. Berarti suatu penelitian harus disusun dan dilaksanakan secara berurutan sesuai pola dan kaidah yang benar, dari yang mudah dan sederhana sampai yang kompleks.
2. Logis. Suatu penelitian dikatakan benar bila dapat diterima akal dan berdasarkan fakta empirik. Pencarian kebenaran harus berlangsung menurut prosedur atau kaidah bekerjanya akal yaitu logika. Prosedur penalaran yang dipakai bias dengan prosedur induktif yaitu cara berpikir untuk menarik kesimpulan umum dari berbagai kasus individual (khusus), atau prosedur deduktif yaitu cara berpikir untuk menarik kesimpulan yang bersifat khusus dari pernyataan yang bersifat umum.
3. Empirik. Artinya suatu penelitian yang didasarkan pada pengalaman sehari-hari, yang ditemukan atau melalui hasil coba-coba yang kemudian diangkat sebagai hasil penelitian. Landasan empirik ada tiga yaitu :
a). Hal-hal empirik selalu memiliki persamaan dan perbedaan (ada penggolongan atau perbandingan satu sama lain).
b). Hal-hal empirik selalu berubah-ubah sesuai dengan waktu.
c). Hal-hal empirik tidak bisa secara kebetulan,melainkan ada penyebabnya.
4.      Replikatif. Artinya suatu penelitian yang pernah dilakukan harus di uji kembali oleh peneliti lain dan harus memberikan hasil yang sama bila dilakukan dengan metode, kriteria, dan kondisi yang sama. Agar bersifat replikatif, penyusunan definisi operasional variable menjadi langkah penting bagi seorang peneliti.

Langkah-Langkah Metode Ilmiah
1. Memilih dan mendefinisikan masalah
2. Survey terhadap data yang tersedia
3. Memformulasikan hipotesa
4. Membangun kerangka analisa serta alat-alat dalam menguji hipotesa
5. Mengumpulkan data primer
6. Mengolah, menganalisa serta membuat interpretasi
7. Membuat generalisasi dan kesimpulan
8. Membuat laporan

Contoh Metode Ilmiah:
1. Daun sirsak obat kanker payudara 
2. Kuning telur sebagai penghilang noda pakaian 
3. Mengawetkan telur dengan minyak kelapa 
4. Lingkungan hidup dan pencemaran lingkungan

Sumber:
http://fikarzone.wordpress.com/2011/02/15/karya-ilmiah-non-ilmiah/
http://jadikecil.wordpress.com/about/karya-ilmiah-bahasa-indonesia-tentang-global-warming/
http://copasmakalah.blogspot.com/2013/09/contoh-makalah-karya-ilmiah-tentang.html
http://genryusai.wordpress.com/2012/03/31/pengertian-karangan-ilmiahkarangan-non-ilmiah-dan-karangan-semi-ilmiah/
http://charensha.wordpress.com/2011/02/23/pengertian-metode-ilmiah/
https://id.answers.yahoo.com/question/index?qid=20130926184003AAfcD2C

Mengatasi Sound Card yang Rusak

Dahulu kalau komputer atau laptop  kita mengalami gangguan pada sistem suaranya yang disebabkan  oleh sound cardnya yang rusak, maka untuk komputer desktop caranya adalah dengan mengganti atau menambahkan sound card yang baru yang ditanamkan pada socket PCI.
Sedangkan untuk notebook atau laptop, kita tidak dapat menambahkan sound card pengganti karena fisik dan rancangannya tentu berbeda dengan komputer desktop.
Perbaikan pada laptop umumnya hanya dapat dilakukan oleh service center atau tekhnisinya.

Pada saat ini apabila komputer desktop atau notebook kita mengalami gangguan atau masalah pada soundcardnya, ada solusi mudah yaitu dengan menggunakan USB Sound Card. Tidak hanya kalau bermasalah, tanpa masalahpun kita dapat menambahkan soundcard ini sehingga komputer kita memiliki lebih dari satu sound card.


Sound card USB seperti ini banyak dijual di toko-toko asesoris komputer, harganya pun sangat terjangkau saya beli dibawah 40 Rb,. yang jual online juga banyak tinggal googling dengan kata kunci USB sound card.
Kualitas suara yang dihasilkan juga lumayan bagus, malah untuk laptop saya, kualitas suara yang dihasilkan lebih bagus dengan menggunakan soundcard USB ini dari pada menggunakan internal soundcardnya.


Sumber: http://www.tipstriks.com/2014/04/mengatasi-sound-card-yang-rusak.html