Sunday 27 October 2013

Panduan UPS (Uninterruptible Power Supply)

PRINSIP KERJA UPS


Setiap PC membutuhkan daya listrik. Kalau aliran listrik (main power) terputus, PC akan mati (tidak berfungsi). Fungsi dasar UPS (Uninterruptible Power Supply) adalah menyediakan suplai listrik SEMENTARA ke beban (PC) tanpa terputus pada saat main power nya tidak bekerja agar seluruh proses dapat dihentikan dengan benar, seluruh data dapat disimpan dengan aman, dan komputer dapat dimatikan dengan benar. Jadi fungsi UPS itu BUKAN agar user tetap dapat bekerja.
UPS memiliki dua sumber daya listrik : Primary Power Source dan Secondary Power Source. Salah satunya berasal dari main power (stop kontak / PLN), satunya dari baterai UPS. Di dalam UPS terdapat Switch yang mengatur sumber daya listrik mana yang digunakan untuk menyediakan suplai listrik ke beban (PC). Jika Primary Power Source tidak berfungsi, Switch akan mengaktifkan Secondary Power Source secara otomatis. Begitu juga sebaliknya jika Primary Power Source sudah kembali berfungsi.
PSU komputer membutuhkan arus listrik AC, sedangkan arus listrik dari baterai adalah DC. Oleh karena itu, di dalam UPS terdapat Inverter yang mengubah arus DC dari baterai menjadi arus AC. Di dalam UPS juga terdapat Rectifier yang mengubah arus AC dari main power menjadi arus DC untuk mengisi baterai pada saat main power bekerja.

Gambar 1 : Diagram paling simpel dari UPS

Udah pake UPS pas listrik mati kok PC tetep restart? Jangankan pas PLN mati, pas PLN hidup aja PC bisa restart sendiri.

Ada beberapa jenis gangguan suplai daya listrik ke PC antara lain :
1. Noise
Ini kalo tegangan (voltase) naik/turun tapi cuma sedikit (persentasenya kecil). Kalo standar 220 volt, sekitar 200 - 240 volt itu masih bisa dianggap noise. Kalopun selisih banyak, biasanya bertahap (gak langsung drop banget atopun tinggi banget). Noise yang macem begini biasa diatasi pake AVR. Tapi ya itu, AVR pun ada kelasnya. Ada yang cuma model sirkuit harga 50 ribuan, ada yang servo-motor harga 200 ribuan, ada yang ferro-resonant harga 700 ribuan (untuk 500VA semua loh). Ada harga ada rupa lah. PSU yang bagus juga biasanya sanggup ngatasi masalah Noise walopun gak pake AVR di luar PC.

Gambar 2 : Sinyal AC yang terganggu oleh Noise

2. Blackout
Ini kalo main power (PLN) tidak bekerja. Fungsi dasar UPS untuk mengatasi Blackout. Kalo mau ngetes fungsi UPS yang paling dasar ini ya cabut aja kabel power UPS nya dari stop kontak pas komputernya nyala. Tinggal diliat komputernya mati/restart gak.

3. Brownout / Sag
Ini kalo tegangan (voltase) dari main power turun (drop) dan naik lagi (kembali) dalam waktu yang sangat cepat. Dropnya bisa nyampe separo dari yang seharusnya, dan waktunya hanya sepersekian detik. Kita kadang bisa mendeteksi adanya Brownout ini ketika lampu di ruangan seperti berkedip.
Penyebab Brownout pada umumnya adalah karena ada tambahan beban berat (heavy load) di jaringan listrik, misalnya ada yang nyalain mesin las listrik atau mesin produksi kapasitas besar. Tambahan bebannya itu gak harus di rumah / kantor kita lho, bisa aja tetangga kita yang nyalain mesin trus pengaruh ke listrik kita lewat jaringan PLN.
Brownout ini lebih berpotensi menimbulkan masalah dibanding Blackout. UPS murahan belum tentu bisa ngatasi masalah Brownout ini. Yang harus diingat, kemampuan UPS untuk mengatasi Brownout ini TIDAK BISA dites dengan cara memutus main power ke UPS & menyambungnya kembali walaupun dalam waktu yang sangat singkat. Dulu UPS yang kualitasnya kurang bagus saya colokin ke stavolt, komputernya dinyalain, trus power switch dari stavoltnya di-off & on-kan secepat mungkin, komputer gak mati / restart. Tapi pas lampu di ruangan kedip, komputernya tetep restart juga.

4. Surge & Spike
Kebalikan dari Brownout / Sag, ini kalo tegangan (voltase) dari main power melonjak dan turun lagi (kembali) dalam waktu yang sangat cepat. Naiknya bisa nyampe puluhan kali dari yang seharusnya, dan waktunya hanya sepersekian detik. Jadi kalo tegangan normal listrik kita 220 volt, surge ini bisa bikin jadi 2000 volt atau bahkan 10000 volt.
Penyebab Surge pada umumnya adalah karena ada berhentinya beban berat (heavy load) di jaringan listrik, misalnya pas mesin las listrik atau mesin produksi kapasitas besar dimatiin. Surge juga bisa terjadi ketika main power kembali nyala setelah terjadinya Blackout.
Istilah Spike lebih sering dipake untuk lonjakan tegangan akibat petir (lightning strikes). UPS berkualitas tinggi biasanya juga dilengkapi dengan Surge Protector.

JENIS - JENIS UPS
Pada dasarnya, UPS cuma ada 2 jenis, yaitu OFFLINE dan ONLINE. Perbedaannya adalah pada sumber daya listrik mana yang jadi Primary Power Source, mana yang jadi Secondary Power Source.
Pada UPS jenis OFFLINE, sumber listrik primer adalah stop kontak / PLN, sumber listrik sekunder adalah inverter (dari baterai). Beberapa yang termasuk istilah lain ataupun varian dari OFFLINE UPS ini antara lain : Standby UPS, Ferroresonant-Standby UPS, Line-Interactive UPS, Voltage & Frequency Dependent (VFD) UPS, Voltage Independent (VI) UPS.
Karakteristik penting yang ada pada Offline UPS adalah adanya Switch Time atau Transfer Time, yaitu waktu yang diperlukan oleh Switch untuk pindah dari sumber listrik primer ke sumber listrik sekunder pada saat sumber listrik primer dianggap gagal berfungsi, sehingga ada jeda waktu dimana beban tidak mendapat listrik.

Gambar 4 : Online UPS
Garis putus - putus menunjukkan sumber listrik sekunder

SPESIFIKASI UPS
Kalo milih UPS, ada spesifikasi yang bisa dibaca di box / manual / website nya. Di sini cuma dibahas beberapa spesifikasi yang penting untuk diperhatikan.

1. UPS Type / Topology
Jenis UPS ini yang paling penting. Intinya: ONLINE atau OFFLINE? Biasanya, kualitas inverter di Online UPS secara umum lebih baik daripada di Offline UPS. Hal ini karena diasumsikan inverter di Offline UPS hanya berfungsi kadang - kadang dan dalam waktu yang relatif singkat. Jadi kalo kualitasnya gak persis ama listrik PLN ya dianggap gak terlalu berisiko merusak PC. Beda dengan Online UPS yang inverternya bekerja terus - menerus, jadi kualitas outputnya harus bener - bener bagus.

2. Load Rating (Capacity & Run Time)
Kapasitas UPS tinggal disesuaikan dengan kebutuhan. Mau dipake berapa PC? Total daya berapa Watt? Yang harus diingat, kapasitas UPS (juga perhitungan beban) ini bisa dinyatakan sebagai Apparent Power, bisa juga sebagai True Power.

True Power = Power Factor x Apparent Power

Biasanya Apparent Power dinyatakan dalam satuan VA (Volt-Ampere), sedangkan True Power biasa dinyatakan dalam satuan Watt. Jadi ada UPS yang nulis spec Maximum Load-nya 600VA (480 Watt). Artinya Apparent Power = 600VA, True Power = 480Watt, Power Factor = 0,8. Kalo di spec UPS cuma ada Apparent Power (pake satuan VA), untuk amannya ambil Power Factor (faktor daya) = 0,6.

UPS yang bagus biasanya dia punya tabel / gambar Run Time seperti ini.

Tabel 1 : Run Time Chart
Artinya, kalo PLN mati pas baterai UPS nya penuh (100%), trus dipasang beban 600VA, UPS bisa menyediakan listrik selama 5,8 menit. Kalo bebannya 300VA, bisa nyala 14 menit. Yang pasti UPS gak akan bisa menyediakan listrik di atas beban maksimumnya. Kalo dari tabel di atas, bukan berarti UPS itu bisa nyala 3 menitan kalo bebannya 800VA, tapi malah gak nyala samasekali.
Sebagian UPS mungkin gak menyediakan Run Time Chart seperti itu, tapi menyebutkan Typical Run Time at Full Load dan Typical Run Time at Half Load.

3. Output Voltage & Frequency
Udah tau khan? Yang pasti harus sama dengan standar tegangan listrik untuk PC (di kita 220 volt, 50 Hz).

4. Electrical Waveform Output
Nah, ini yang sering kurang diperhatikan. Bentuk gelombang yang ideal untuk arus bolak - balik (AC) adalah Sinusoidal (Sinewave). Bentuk gelombang yang paling jelek adalah Squarewave. Tapi sampai saat ini belum ada Inverter murah yang bisa menghasilkan Sinewave Output.

Untuk menekan harga UPS biasanya pada Offline UPS digunakan Inverter yang menghasilkan Modified Squarewave. Bentuk gelombangnya dibuat mendekati (mirip) Sinewave. Ada yang menyebutnya "Stepped approximation to a sinewave", "Pulse-width modified squarewave", "Modified stepwave", atau "Modified sinewave".

Gambar 5 : Electrical Waveform Type

Sekali lagi, karena diasumsikan inverter di Offline UPS hanya berfungsi kadang - kadang dan dalam waktu yang relatif singkat, bentuk gelombang yang bukan sinusoidal itu dianggap cukup aman untuk PC.
Cara gampang untuk ngetes bentuk gelombang output UPS adalah pasang lampu TL di UPS, trus cabut kabel power UPS nya dari stop kontak. Kalo lampunya kedip - kedip atau berdengung, itu tanda bentuk gelombangnya bukan sinusoidal. Tapi itu tergantung kualitas ballast & lampunya juga sih. Kalo mau pasti ya dites pake alat yang namanya oscilloscope.
Untuk ONLINE UPS udah hampir pasti menghasilkan bentuk gelombang sinusoidal karena Inverternya bekerja terus menerus. Karena itu harga ONLINE UPS gak ada yang murah.

5. Transfer Time
Yang ini udah disinggung di atas tadi, cuma ada di Offline UPS. Yang penting angkanya lebih kecil daripada Hold Time nya PSU yang dipake.

6. Power Conditioning
Ini adalah kemampuan UPS untuk "memuluskan" aliran listrik dari main power sebelum diteruskan ke beban (PC). Ini terutama untuk OFFLINE UPS. Yang paling mendasar adalah Voltage Regulation (untuk mengatasi noise). Hampir semua Offline UPS sekarang udah built-in AVR (Automatic Voltage Regulator). Tapi ya seperti yang sudah disebutkan di atas, AVR yang ada di dalam UPS juga macem - macem kelasnya. UPS yang bagus biasanya bisa diatur tingkat sensitivitas dari AVR nya.

Fitur berikutnya yang ditambahkan biasanya adalah Surge Suppression (untuk mengatasi surge / spike).
Untuk ONLINE UPS, kualitas output samasekali lepas dari kualitas input (dalam kondisi beroperasi normal). Jadi untuk Online UPS, fitur Power Conditioning gak terlalu penting kecuali kalo di-bypass (gak pake baterai). Yang lebih penting adalah Output Voltage Regulation, karena kualitas keluaran baterai bisa berubah sesuai umur baterai.

Perlu diingat, sebagian besar penyebab masalah (hardware) pada komputer berhubungan dengan aliran listrik. Jadi, kalo mau bandingin UPS, yang penting bukan pertanyaan "UPS Anda bisa nyala berapa menit?"
Karena mau nyala berapa menit pake berapa komputer itu bisa dihitung (UPS sizing). Walopun kadang spec UPS ada yang bo'ong juga sih.

Yang penting adalah pertanyaan "Apakah UPS Anda sudah pernah gagal ?" (dalam arti komputer tetep mati / restart) ditambah pertanyaan :
- "Seberapa parah aliran listrik di tempat Anda?"
- "Berapa jam UPS & komputer Anda nyala setiap hari?"
- "Seberapa sering alarm UPS Anda bunyi?"
- "Udah berapa lama UPS itu Anda pake?"
dan yang gak kalah penting : "Komputer Anda pake PSU apa?"

Gak aneh kalo si A bilang dia pake UPS anu tapi komputer tetep mati / restart pas PLN mati, sedangkan si B pake UPS yang sama tapi gak merasa ada masalah. Yang bikin beda adalah kualitas aliran listrik di masing - masing lokasi.
Sebagai gambaran, kualitas listrik PLN di kantor Anda biasanya termasuk paling baik kalau kantor Anda ada di daerah perkotaan, pakai trafo sendiri (tiga fasa, daya terpasang di atas 200 KVA). Sedikit di bawahnya adalah yang tiga fasa tapi trafonya dipake rame - rame (daya terpasang 23 - 200 KVA). Di bawahnya lagi adalah yang instalasi PLN nya satu fasa (daya terpasang di bawah 23 KVA) tapi masih di daerah perkotaan. Yang paling parah kalo rumah Anda jauh dari kota, jauh dari jaringan tiga fasanya PLN. Masih mending kalo rumah Anda yang pertama narik kabel dari trafo satu fasanya (paling dekat ke trafo satu fasa).
Agak susah diprediksi kalo kantor Anda pake genset terus. Walopun kualitas aliran listrik dari PLN di negara kita belum terjamin, tapi masih ada standarnya lah. Pake genset sendiri lebih berpotensi menimbulkan masalah.
Sekedar sharing, kantor saya (toko retail) 12 jam kerja pake genset terus. Genset rakitan, seken pula (100 KVA). Walhasil banyak gangguannya seperti tegangan & frekuensi naik-turun. Komputer jadi sering mati / restart. Padahal semua udah pake Offline UPS yang untuk ukuran orang semarang termasuk "bermerk" dan "mahal" (600VA harga 900 ribuan). Yang paling gampang dilihat kalo pas pindah dari PLN ke genset atau sebaliknya, hampir pasti restart. Sama juga kalo pas lampu di ruangan keliatan kedip.
Mulai deh, PSU pada jebol (emang sih PSU abal - abal semua), harddisk gak kedetect, motherboard juga rusak. Awalnya saya kira kapasitas UPS kurang, jadi coba ganti yg kapasitas lebih gede (merk & tipe sama), ternyata gak ngaruh. Coba tipe lain, merk lain (yang setara), masih sama saja. Ditambah servo-motor AVR (abal - abal) juga sami mawon.
Akhirnya coba "merk internasional" yang "direkomendasikan", sampe sekarang udah lebih dari 2 tahun belum pernah bikin komputer restart apalagi mati kalo pas ada gangguan listrik. UPS nya masih yang jenis OFFLINE lho, juga outputnya masih "Stepped approximation to a sinewave". Harganya sekarang malah cuma 700 ribuan untuk 500VA. Kebetulan juga udah beberapa bulan ini kantor saya pake PLN terus, gensetnya standby ajah.
Peranan PSU jelas penting, karena arus listrik ke komponen - komponen PC itu diatur oleh PSU. Kesimpulannya, kalo mau ngetes kualitas UPS, cobalah di tempat yang kualitas jaringan listriknya paling jelek (biasanya di kampung / permukiman yang jauh dari pusat kota), pake PSU abal - abal yang paling murah. Baru ntar ketauan kualitas UPS nya.


UPDATE 6 MARET 2007

Menurut standar BS EN 62040-3:2001 ada tiga jenis UPS utama (istilah yg standar) :

1. VFI (Voltage and Frequency Independent)
Disebut demikian karena tegangan dan frekuensi output tidak dipengaruhi oleh tegangan dan frekuensi input. Ini yg biasa dikenal dengan nama Online UPS atau Double Conversion UPS.

2. VFD (Voltage and Frequency Dependent)
Disebut demikian karena tegangan dan frekuensi output dipengaruhi oleh (sama dengan) tegangan dan frekuensi input. Ini yg biasa dikenal dengan nama Standby UPS atau Offline UPS. Skema seperti gambar 3 diatas tapi tanpa filter.

3. VI (Voltage Independent)
Disebut demikian karena disertai filter/stabilizer/AVR sehingga tegangan output distabilkan, sedangkan frkuensi output nya tetap mengikuti frekuensi input. Menurut beberapa website UPS, ini yang disebut juga UPS Line-Interactive. Skemanya seperti gambar 3 diatas.

Sedangkan menurut website APC dan PC Guide, disebut UPS Line-Interactive bila dalam UPS tersebut konverternya hanya ada satu, sekaligus berfungsi sebagai Rectifier (AC-DC) dan juga Inverter (DC-AC). Skemanya seperti gambar dibawah ini.

Gambar 6 : Line-Interactive UPS (dengan single konverter menurut beberapa sumber)
Garis putus - putus menunjukkan sumber listrik sekunder

Adapun Ferroresonant-Standby UPS adalah Standby UPS yg transfer switch dan filter/stabilizer/AVR nya digantikan oleh sebuah ferroresonant transformer. Keuntungannya adalah Transfer Time yang lebih singkat (bisa diasumsikan 0 milidetik), karena bila arus listrik dari Primary Power Source putus tiba2, energi yg tersimpan di medan magnetik transformer tetap mensuplai listrik output sampai Secondary Power Source nya bekerja.

Gambar 7 : Ferroresonant-Standby UPS
Garis putus - putus menunjukkan sumber listrik sekunder


SUMBER: 
Agan liandri (http://www.kaskus.co.id/thread/000000000000000014158796/panduan-ups/)


Kesimpulan:
Jadi, UPS atau Uninterruptible Power Supply akan bekerja diantara komputer dan arus listrik, dari arus listrik yang di alirkan ke Batrai yang berada pada UPS  dan kemudian di simpan untuk menstabilkan tegangan energi listrik. Listrik yang disimpan pada baterai akan di pakai ketika sumber energi utama listrik terputus.
UPS mempunyai fungsi antara lain sebagai Sebagai:
  • Sebagai sumber listrik sementara
  • Sebagai filter penyaring listrik yang masuk, dan secara konstan akan mengalirkannya pada perangkat yang dihubungkannya, misalnya komputer ataupun laptop.
  • Mengamankan sistem komputer dari gangguan-gangguan listrik yang dapat mengganggu sistem komputer baik berupa kerusakan software, data maupun kerusakan hardware.
  • Memberikan kesempatan waktu yang cukup untuk segera melakukan back up data dan mengamankan operasi sistem dengan melakukan shutdown sesuai prosedur ketika listrik utama padam.
  • Sebagai stabilisasi tegangan ketika terjadi perubahan tegangan pada input sehingga tegangan output yang digunakan oleh sistem komputer berupa tegangan yang stabil.
Sebagian diperkantoran UPS ini memang sangat sekali diperlukan terutama sebagai jeda waktu untuk membackup data yang telah di buat user



Saturday 26 October 2013

5 Jenis Processor yang Terkenal Pada Smartphone (Android)

Teknologi berkembang pesat banget, keadaan ini ikut mempengaruhi kehebatan prosesor smartphone saat ini, baik itu yang menjalankan OS Android, iOS, Blackberry, dan Windows Phone. Ada beberapa Prosesor yang saat ini menjadi primadona di kalangan smartphone : Qualcom Snapdragon, Nvidia Tegra, OMAP 3, Cortex-A9.

1. Qualcom Snapdragon


Prosesor garapan Qualcom diberi nama dengan Snapdragon, untuk smartphone kelas atas biasanya pasti menggunakan prosesor buatan Qualcom. Sejarahnya kita mulai dari Snapdragon 200, 400, 600 dan yang terakhir Snapdragon 800 yang pertama kali dicicipi oleh Phablet besutan Sony Mobile, Xperia Z Ultra dan diikuti Samsung Galaxy S4. Berikut perbandingan kemampuan Prosesor Snapdragon.
  • Snapdragon 200 : Kecepatan proses Hingga 1,4 GHz Quad Cortex A5, GPU Andreno 203, Kamera 8 Megapiksel, Video HD 720p (30/15 fps), USB 2.0, Bluetooth 3.0
  • Snapdragon 400 : Kecepatan Hingga 1,7 GHz, GPU Andreno 305, Kamera 13 Megapiksel, Video HD 1080p, USB 2.0, Bluetooth 4.0
  • Snapdragon 600 : Kecepatan Hingga 1.9 GHz Quad Krait 300, GPU Andreno 320, Kamera 21 Megapiksel, Video HD 1080p, USB 2.0, Bluetooth 4.0
  • Snapdragon 800 : Kecepatan 2,3 GHz Quad Krait 400, GPU Andreno 330, Kamera 55 MP, Video 4k x 2k UHD pengambilan video/pemutaran, USB 3.0/2.0, Bluetooth 4.0 

2. Nvidia Tegra


Bisa dikatakan sebagai rival berat Qualcom Snapdragon, hampir dapat dipastikan semua smartphone yang menyisipkan Chiset Nvidia Tegra adalah Smartphone kelas premium. Sampai saat ini Nvidia Tegra sampai pada kelas Tegra 4i, berikut tingkatannya.
  • Nvidia Tegra 2 : Kecepatan Dual-Core 1.2 GHz ARM Cortex-A9, RAM 1 GB, GPU ULP GeForce, Kamera 12 MP, Video (1080p)
  • Nvidia Tegra 3 : Kecepatan 1.7 GHz single core /1.6 GHz quad-core, RAM 2 GB, GPU ULP GeForce 3x dibanding Tegra 2, Kamera 32 MP, Video (1080p), 3D Stereo
  • Nvidia Tegra 4 : Kecepatan (4+1) 1.9 GHz ARM Cortex-A15, RAM 4 GB, Custom GPU Core, Kamera dengan fitur HDR preview, instant HDR photos, HDR video, HDR burst, HDR Flash, dan HDR Panorama.
  • Tablet Android raksasa yang menggunakan Nvidia Tegra 4 adalah HP Slate 21 yang membawa layar super gede berukuran 12.5 inci.

3. OMAP


OMAP sampai saat tulisan ini dibuat udah masuk generasi ke 5, berikut ini daftar lengkapnya
OMAP 3 : Kecepatan 1 GHz ARM Cortex A8, GPU POWERVR™ SGX 2D/3D, Kamera 12 MP
OMAP 4 : Kecepatan 1.5 GHz Dual Core Cortex A9, GPU POWERVR™ SGX54x, Kamera 20 MP
OMAP 5 : Kecepatan 1.7 GHz Dual Core Cortex A15, GPU POWERVR™ SGX544-MPx, Kamera 24 MP
Dulunya OMAP sangat terkenal di era Nokia N90 dan N91, N95 sampai akhirnya digunakan oleh smartphone premium Samsung Galaxy Nexus dan Huawei Ascend P1.

4. Exynos


Salah satu prosesor garapan samsung yang sampai saat ini sudah masuk generasi ke 5 yang disebut Exynos 5 Octa, Prosesor ini digunakan oleh samsung galaxy S4, smartphone flagship samsung saat ini. Ane gak ngebahas prosesor sebelumnya, kepanjangan. Kita bahas fitur Exynos 5 Octa.
  • Exynos 3 : Kecepatan 1.2 GHz Single-core ARM Cortex-A8, GPU PowerVR SGX540
  • 200 MHz
  • Exynos 4 : Kecepatan 1.6 GHz Quad-core ARM Cortex-A9, GPU Mali-400 MP4 (Quad-Core) 440 MHz
  • Exynos 5 : Kecepatan 1.6–1.8 GHz quad-core ARM Cortex-A15, GPU PowerVR SGX544MP3 (Tri-Core) at 533 MHz

Saat ini samsung tengah mempersiapkan Exynos generasi ke 6 yang kabarnya hadir tahun 2013/2014, mengenai fitur masih belum ada info yang memadai

5. Mediatek or biasa disebut MTK


"Mediatek" salah satu perusahaan yang kabarnya saat ini menduduki posisi ke-3 setelah Qualcom dan Exynos yang berperan penting memproduksi Prosesor untuk smartphone berbasis Android.

Sumber: http://www.tipehandphone.com/2013/06/mengenal-jenis-prosesor-smartphone.html


Kesimpulan:
Saat ini berbagai jenis processor Smartphone Android yang beredar di pasaran sangat beragam jenisnya dari berbagai produsen dengan variasi bentuk, kecepatan, ukuran dan kapasitas. Seiring dengan semakin boomingnya pamor android dan meningkatnya pengguna Smartphone dan Tablet Android menurut beberapa sumber, hampir ada 1,3 Juta produk smartphone dan tablet android yang diaktivasi diseluruh dunia, tentunya hal ini memicu permintaan processor dari produsen Smartphone dan Tablet itu sendiri. 
Setiap Processor juga harus diimbangi dengan devais Smartphone dan Tablet android agar processor tersebut stabil dengan devais Smartphone dan Tablet android.
Perkembangan Devais berbasis android ini memang sangat pesat sekali atau biasa dikenal dengan high end. Selama smartphone dan tablet tersebut masih dapat digunakan dengan maksimal pasti akan sebanding dengan yang high end meskipun devais yang dipakai "jadul"

Friday 25 October 2013

Tips Membeli Printer

Dalam pembelian printer pasti anda ingin memilih printer yang terbaik, terbaik dari segi apakah saja itu:

  • Kecepatan cetaknya yang cepat
  • Hasil print warna dan teks bagus
  • Harga murah
  • Tingkat ketahanan mesinnya awet

Saya akan membandingkan tiga brand printer dari kekurangan dan kelebihannya, antara lain Canon, Epson dan HP.

1. Canon
+ Kecepatan printer OK dibanding Epson&HP
+ Paling awet bagus kalo pemakaian hitam lebih dominan dibanding warna
+ Hasil warna Bagus dan cepat so pasti
+ Print Teks Draft jelas
+ Harga murah
+ Cocok buat perkantoran
- Roller cepat patah (narik banyak/paper jam) Khusus IP 12k,16k,17k,1880,MPseries/AIO
- Untuk gambar Human agak merah (kurang natural)
- Catridge warna cepat rusak (khusus type IP1200 s/d 1880 & MP/C series (catridge yg warnanya gabung dlm 1 catridge) 
kalo sering print warna
- Kalo print kadang suka ada banjir di sisi kertas meski catridge baru/belum refill
-Tidak cocok untuk percetakan

2. Epson
+ Hasil warna Paling bagus dibanding Canon/HP
+ Murah kalau sudah pake infus karena ga ganti2 catridge
+ Tingkat ketahanan mesin bagus
+ Cocok untuk pemakaian warna/gambar
+ cocok buat percetakan /foto digital 
- Print teks/hitam kurang bagus karna base hitam dan biru (kalo canon,hp murni hitam) jadi hitamnya agak kecoklatan
- kalo banyak pake kertas foto(apalagi yg double glossy/double side) bakal cepet rollernya
- hasil bergaris kalau sering gonta-ganti merk refill tinta (head cepat kena)
- Agak lambat dibanding Canon,HP
- Print Daft gak bagus karna jadi kabur (blur)
- Musti pasang pembuangan luar, karna lebih banyak makan tinta waktu cleaning

3. HP
+ Paling cocok untuk kantor kalau pemakaian kertas biasa aja
+ Catridge agak awet dibanding canon
+ Paling murah dibanding Canon&Epson
+ Hasil teks paling bagus dibanding Canon,Epson
+ Print warna lebih bagus dibanding canon
- kurang bagus pake kertas foto karna system narik kertasnya gulung dari bawah keatas
- kalo pake infus tidak dianjurkan sering berpindah tempat
- hasil print warna mayoritas bermasalah setiap habis refill/infus
- sering banjir catridgenya kalo dah direfill
- mainboard printer cepet mati karna berada tepat dibawah parking Catridge
(kepicratan tinta)
- Software sering bermasalah (paperjam/Offline/norespond)
- kalo naro kertas kurang pas suka narik banyak dan ngelipet

Apa saja jenis printer?
Printer Inkjet: Printer jenis inkjet mempunyai kualitas cetak profesional, beresolusi tinggi, warna cerah, dan teks yang tajam. Jika Anda ingin mencetak grafis secara penuh, warna cerah, sebuah printer inkjet adalah pilihan yang tepat. Printer jenis inkjet cocok untuk pemakaian rumah tangga, cukup kompak dan mudah untuk dipindah-pindahkan. Printer inkjet mencetak dengan kecepatan 5-20 halaman per menit, tergantung pada resolusi yang Anda gunakan dan apakah Anda mencetak gambar atau teks saja. Katrid printer inkjet biasanya hanya terdiri dari 2 macam saja, yaitu hitam (black) dan warna (color). Tinta printer inkjet relative murah, tetapi kapasitas cetaknya tidak banyak, hanya sekitar 50-80 lembar saja. Jadi biaya cetak perlembar untuk printer inkjet cukup tinggi.

Printer Laser: Printer Laser atau Laserjet, menggunakan teknologi pemanasan serbuk tinta (Toner). Karena itu, printer laser dapat mencetak dengan kecepatan tinggi dan kapasitas cetak yang besar. Printer laser sangat baik untuk pemakaian di kantor. Mereka sangat cocok untuk mencetak banyak dokumen dan mereka melakukannya dengan kecepatan cetak antara 6-40 halaman per menit. Toner printer laser memang kelihatan mahal, namun kapasitas cetaknya besar, bisa mencapai 1000-2000 lembar. Jadi biaya cetak perlembar untuk printer laser cukup murah.

Printer Foto: Jika Anda ingin mencetak foto Anda, sebuah printer foto akan membantu Anda menghasilkan gambar berkualitas tinggi. Beberapa tipe bahkan memiliki layar LCD untuk melihat foto sebelum dicetak, tanpa menggunakan komputer! Biasanya printer foto menggunakan teknologi inkjet atau sublimasi warna (dye sublimation). Printer foto menggunakan katrid tinta terpisah 4-6 warna.

Printer Multifungsi: Printer ini menggabungkan kinerja, konektivitas, kecepatan, dan kehandalan dengan harga yang pasti sesuai anggaran. Selain mencetak, Anda akan menemukan fitur seperti fax, copy dan scan. Jika Anda menjalankan bisnis, printer multifungsi dapat menjadi solusi yang ekonomis dan hemat ruang.

Printer Portable: Jika Anda melakukan perjalanan bisnis, pertimbangkan printer portabel. Printer jenis ini umumnya mampu menghasilkan cetakan berkualitas tinggi.

Printer Dot Matrix: Printer Dot Matrix sangat cocok untuk urusan didalam kantor. Dengan printer ini, Anda akan dapat mencetak pada kertas rangkap (NCR), mencetak faktur, surat jalan, dan banyak lagi. Pekerja keras sejati!

Fitur apa yang penting dalam sebuah printer?
Resolusi: Jumlah titik tinta per inci (dpi - dot per inch) pada halaman tercetak. Resolusi menentukan kualitas huruf atau gambar yang tercetak. Kebanyakan printer juga sudah dilengkapi kemampuan untuk meningkatkan resolusi cetak melalui perangkat lunak (software). Kebanyakan printer menghasilkan resolusi minimal 300 x 600 atau 600 x 600 dpi cukup bagus untuk kebanyakan pekerjaan cetak. Model yang lebih canggih menawarkan resolusi yang lebih tinggi untuk kualitas cetak profesional.
Ink / Toner Cartridges: Jenis printer Anda (laser atau inkjet) akan menentukan jenis katrid tintanya. Printer laser menggunakan katrid berkapasitas besar berisi serbuk tinta, sedangkan printer inkjet menggunakan katrid berkapasitas kecil berisi tinta cair. Printer inkjet type foto memiliki 4-6 cartridge yang terpisah untuk masing-masing warna, sedangkan printer inkjet biasa hanya berisi 1 cartridge tinta warna dan 1 cartridge untuk tinta hitam. Katrid tinta warna seperti yang dimiliki printer foto lebih hemat, karena Anda hanya perlu mengganti katrid tinta warna yang habis saja.

Apa resolusi itu? Dan mengapa itu penting?
Jika Anda ingin kualitas cetak yang tajam dan jelas, perhatikan dengan cermat resolusi printernya - jumlah titik tinta per inci (dpi) pada halaman tercetak. Resolusi menentukan kualitas kata atau gambar yang tercetak, meskipun banyak printer telah dilengkapi perangkat lunak yang dapat meningkatkan kualitas cetak. Kebanyakan printer menghasilkan resolusi minimal 300 x 600 atau 600 x 600 dpi - cukup baik untuk kebanyakan pekerjaan cetak umumnya. Namun, jika Anda berencana untuk mencetak gambar yang dipoles dan profesional, cari printer dengan resolusi yang lebih tinggi.

Apakah semua model printer dapat bekerja dengan komputer saya?
Tidak, tidak semua model printer bekerja dengan semua sistem operasi komputer. Konsultasikan deskripsi printer, lihat konektivitas dan kompatibilitas driver dan perangkat lunaknya.

Apa jenis tinta kartrid yang tersedia?
Printer mendapatkan tinta dari toner / drum cartridge atau kartrid tangki tinta. Dengan laser printer, yang menggunakan toner / drum, Anda harus mengganti cartridge bila printer kehabisan tinta. Printer inkjet, yang menggunakan ink tank, Anda harus mengganti atau mengisi ulang tanki ketika mereka habis. Kedua jenis cartridge ini menghasilkan jumlah halaman yang bervariasi, meskipun Anda akan biasanya mendapatkan lebih banyak halaman dari kartrid laser. Beberapa printer inkjet menggunakan 4-6 katrid warna tunggal untuk setiap warna, dan beberapa menggunakan cartridge tricolor (3 warna) dan hitam terpisah. Jika Anda berencana untuk mencetak banyak dokumen teks pada printer ink jet, Anda harus mencari printer yang dilengkapi dengan tangki tinta hitam terpisah.

Apakah saya perlu kertas khusus untuk mencetak foto?
Belum tentu, tapi jika Anda ingin cetakan yang profesional, Anda mungkin ingin untuk mengambil beberapa kertas foto. Ini tersedia dalam berbagai jumlah, dan printer Anda mungkin datang dengan perangkat lunak untuk membantu Anda menghemat (misalnya, mencetak dua foto dalam satu lembar) dan mengurangi biaya kertas.

Apakah saya akan menerima yang lain? Apakah ada sesuatu yang lain yang saya butuhkan?

Anda akan sering menerima beberapa jenis perangkat lunak dengan printer Anda. Anda mungkin menerima program yang akan memungkinkan Anda untuk membuat undangan, kartu ucapan, poster, dan materi cetak lainnya. Photo printer sering dilengkapi dengan aplikasi photo-editing yang memungkinkan Anda untuk memanipulasi foto Anda (misalnya, mengubah warna atau menambahkan efek khusus). Perhatikan! Salah satu penting yang kemungkinan Anda tidak akan menerima: kabel printer. Pastikan Anda membeli kabel printer juga, atau Anda akan kecewa ketika Anda mencoba menghubungkan printer baru Anda. Perhatikan jenis kabel yang Anda butuhkan.

Sumber:
http://bangbiw.com/tips-dan-trik-membeli-printer/
http://www.kaskus.co.id/thread/51684eaa6012436750000005/tips--mau-beli-printermacuk-cini-dulu---part-1/
http://www.anugrahpratama.com/auxpage_panduan_membeli_printer/

Pendapat:
Menurut saya jika ingin membeli printer hal yang paling utama perhatikan dulu kegunaannnya, jika kegunaannya hanya untuk personal atau pribadi untuk sekedar printer di dalam pekerjaan atau perkuliahan maka pilih merk Cannon dan HP. Jika kegunaannya untuk percetakan foto digital maka pilihlah jenis printer bermerek Epson. Memang tidak diragukan lagi untuk printer bermerk Epson dari segi foto memang jernih dan tajam dari segi warna yang dihasilkan. Namun untuk printer jenis Cannon dan HP kurang untuk mencetak foto, Printer jenis ini banyak sekali digunakan untuk perkantoran yang memang dikhususkan untuk memenuhi kebutuhan pencetakan dokumen.