Wednesday 29 April 2015

Tips Memilih dan Membeli Blackberry

Maraknya penjualan blackberry membuat banyak orang tergila-gila, ya itulah Indonesia, yang mayoritas penduduknya membeli barang dengan dasar keinginan, trend dan gengsi.


Pasar yang menggiurkan ini memberikan angin surga baru bagi pasar yang sudah jenuh dengan handphone yang fiturnya tidak banyak berkembang.

Blackberry yang kembali muncul dengan harga layanan yang jauh lebih murah dibanding tahun 2004 dan harga layanan negara-negara lain menjawab tantangan baru dalam dunia gadget.

PENGERTIAN YANG HARUS ANDA PAHAMI

NOKIA, Sony Ericsson, Motorola, dkk
adalah HANDHELD yang ditujukan untuk TELPON dan SMS, dibalut dengan fitur musik, office, dan email. FITUR UTAMANYA ADALAH TELPON DAN SMS

iPhone
adalah HANDHELD yang ditujukan untuk MULTIMEDIA (VIDEO, MUSIC, INTERNET) dengan visual graphic dan pengalaman sentuh yang memukau
FITUR UTAMANYA ADALAH MULTIMEDIA

BlackBerry
adalah HANDHELD yang ditujukan untuk EMAIL, dibalut dengan fitur telpon, sms, dan multimedia yang standar.
Karena EMAIL based, BlackBerry memiliki network based yang bisa digunakan secara mudah untuk bekerjasama dengan YM!, MSN Msgr, Google Talk dkk.

JELAS BAHWA BLACKBERRY BUKAN HANDPHONE 
BLACKBERRY ADALAH BLACKBERRY

Dari jenisnya, kita bisa mengetahui apa yang kita butuhkan.

Jika Anda membandingkan pisau, sekilas mereka sama-sama pisau tetapi pisau itu ada jenis-jenisnya, ada jenis pemotong daging, pengupas buah dan berperang


Jika Anda membandingkan pisau mana yang lebih hebat diantara ketiga pisau tersebut, yang harus Anda tanyakan adalah, tujuannya untuk apa?

Jadi jika Anda membandingkan Handphone, Blackberry dan iPhone
dan berdebat siapa yang lebih hebat, saya akan bertanya, 
"apakah kebutuhan Anda?"
Karena percuma berdebat dengan tukang buah bahwa pisau RAMBO Anda lebih hebat daripada pisau pengupas pepaya. Beda tujuan, ga bakal ada habisnya.

Jadi jika Anda berdebat kenali dahulu kebutuhan lawan debat Anda.

Jika kebutuhan Anda adalah email yang super cepat dan realtime, tidak ada satu gadgetpun yang bisa menyamai ketangguhan BlackBerry

Semoga ini bisa dimengerti sebelum Anda membeli BlackBerry.

Cara membeli BlackBerry sebenarnya sangat mudah, dan RIM sudah mengaturnya untuk Anda agar membeli BB secara aman yaitu melalui rekanan operator yang mudah diawasi oleh RIM sebagai purna jual yang bisa melayani konsumen dengan maksimal.

Tapi ada juga user yang kepingin beli BB dengan harga yang sedikit lebih murah dibandingkan harga operator, yaitu user-user berani repot atau user yang tega merepotkan seller hehehehehe...

TIPS MEMBELI GARANSI DISTRIBUTOR

PERTAMA :

Oke untuk pembelian garansi distributor, Anda tidak perlu pikirin soal cetakan dus, yang harus Anda pikirkan adalah 
DISTRIBUTOR YANG MEMILIKI :
1. LAYANAN PURNA JUAL DAN AFTERSALES YANG MANTAB
2. KELAYAKAN SERVICE CENTER YANG TOP
3. PROFESIONALITAS TEKNISI YANG WAHID
4. TIDAK MELAKUKAN AKSI MENUKAR ISI PAKING DENGAN BARANG KW (Palsu)
5. YANG PALING PENTING -> TIDAK MELAYANI, TIDAK MENAWARKAN, TIDAK MENYARANKAN SUNTIK PIN APAPUN ALASANNYA

KEDUA :

Karena mungkin Anda bukan reseller Anda membelinya dari toko, yang harus Anda perhatikan bukan dengan menilai ramainya toko tersebut, kalau ramai perhatikan, ramai yang komplain, ramai yang nunggu tagihan, atau ramai yang membeli. Toko sepi pun belum tentu sepi pengunjung, mungkin memang jam-nya beliau saja yang rejekinya lagi surut.
Tipsnya mirip dengan memilih distributor :
1. LAYANAN PURNA JUAL DAN AFTERSALES YANG MANTAB
2. TIDAK MELAKUKAN AKSI MENUKAR ISI PAKING DENGAN BARANG KW (Palsu)
3. YANG PALING PENTING -> TIDAK MELAYANI, TIDAK MENAWARKAN, TIDAK MENYARANKAN SUNTIK PIN APAPUN ALASANNYA

Yang harus Anda ketahui soal toko dalam membeli BlackBerry :

Stock mereka jika jelek bisa di retur ke suppliernya, suppliernya yang akan mengurus pengembalian ke distributor. Jadi barang jelek bukan tanggung jawab konsumen yang bisa memilih dan mengerti barang.

Alur mereka 

DISTRIBUTOR -> Supplier (Pemborong) -> Toko -> Konsumen

ada juga

DISTRIBUTOR -> Supplier (Pemborong) -> Konsumen

ada juga

DISTRIBUTOR -> Toko -> Konsumen

ada juga

DISTRIBUTOR -> Konsumen

Jadi ga ada alasan bagi penyedia barang untuk tidak bisa menukar barang yang rusak ke distributor, kecuali distributornya memang rada geblek, mintalah garansi distributor lain yang lebih baik responnya. Maka dari itu mengerti pengetahuan dibawah ini dalam membeli BlackBerry

Blackberry seri curve 8300, 8310, 8320 sudah tidak ada produksi baru, jadi tidak perlu bagi Anda untuk mencari yang BNIB. Hanya ada Refurb, refurb juga terbagi lagi, tapi saya malas membahas tipe yang discontinued, jadi lebih baik hindari barang-barang ini.
Baterai adalah kelengkapan yang sering diganti oleh seller, pastikan Anda membeli dengan stiker jaminan tertempel pada baterai dan berlogo sama seperti logo distributor, bukan logo dari toko. Kenapa diganti? bayangkan saja harga beterai Bold KW itu seharga 65rb, menggantikan batere original yang seharga 485rb. bayangkan bagaimana toko tersebut bisa mengurangi harga agar kelihatan lebih murah atau agar untung lebih banyak


KETIGA

Cari info sekomplit-komplitnya tentang blackberry yang akan Anda beli dengan masuk kedalam milis-milis yang sarat pengetahuan blackberry seperti
1. id-bb@yahoogroups.com
2. isat-bb@yahoogroups.com
3. indonesia-blackberry@yahoogroups.com

mencari info di web khusus BlackBerry
1. www.blackberryforums.com
2. www.krackberry.com
3. http://www.kaskus.co.id/forumdisplay.php?f=307

Satu lagi meskipun tidak terlalu disarankan karena Anda mungkin belum pernah pegang BB adalah tanya pada teman yang sudah lancar memakai blackberry dalam status piawai, bukan sotoy.

Ketika ingin membeli jangan segan untuk minta buka segel barang ketika Anda ingin membeli untuk melakukan test
Jika toko menjamin, BULLSHIT! jangan percaya, tetap ngotot buka segel atau berikan DP untuk meyakinkan Anda akan membeli tapi bukan membeli barang yang rusak dan malas ngurus kalo barang tersebut rusak, kalau tidak dikasih juga, Anda pindah toko yang bisa memberikan kesempatan untuk melakukan test. 


KEEMPAT

Buka segel, langsung cek kondisi body handheld, dan kelengkapan isinya
Bold 9000 (Leather Pouch, Handsfree, Charger 3 head, Kabel Data, Kartu Garansi, Buku Panduan, Baterai) kalau ATnT tidak ada Leather Pouch, yang ada Leather Holster untuk di ban pinggang.
Javeline 8900 (Leather Pouch, Handsfree, Charger 3 head, Kabel Data, Kartu Garansi, Buku Panduan, Baterai)
KickStart 8220 (Handsfree, Charger 3 head, Kabel Data, Kartu Garansi, Buku Panduan, Baterai)
Gemini 8520 (Handsfree, Charger 3 head, Kabel Data, Kartu Garansi, Buku Panduan, Baterai)
Tour 96xx (Leather Pouch, Handsfree, Charger 3 head, Kabel Data, Kartu Garansi, Buku Panduan, Baterai)
Storm 9500 (Leather Pouch, Handsfree, Charger 3 head, Kabel Data, Kartu Garansi, Buku Panduan, Baterai)
Bold2 9700 (Leather Pouch, Handsfree, Charger 3 head, Kabel Data, Kartu Garansi, Buku Panduan, Baterai)
Storm2 9550/9520 (Leather Pouch, Handsfree, Charger 3 head, Kabel Data, Kartu Garansi, Buku Panduan, Baterai)


KELIMA

Masukan kartu SIMCard yang sudah aktif layanan BISnya kedalam ruang SIMCard
Cek IMEI ruang baterai, sesuaikan dengan yang tercetak di dus dan IMEI yang berada di kartu garansi, kalau sesuai, lanjut ke BIS dan PIN
Hapalkan PIN, pasang baterai, tunggu sampai homescreen, lihat apakah gprs dalam huruf besar GPRS atau edge dalam huruf besar EDGE, jika ya status BIS Aman, jika tidak, segera tolak blackberry tersebut, kalau lolos di EDGE atau GPRS tekan alt+shift kiri+H, cek apakah PIN yang Anda ingat sesuai dengan yang ada di ruang baterai, kalau lolos, lanjut ke Status
Masuk ke option, status, ketik dengan keypad, B U Y R, nanti akan keluar info Voice dan Data Usage. Pastikan keduanya nol, atau pada Bold ATnT biasanya Voice usage sudah terpakai 4-6 menit untuk kebutuhan unlocking. kalau keduanya tertulis Exceeded 60 minutes / Exceeded 250k, sudah dipastikan itu barang second atau rekondisi, jika sesuai petunjuk, lanjut ke SIM Card
Masuk ke options -> advanced options -> SIMCard -> ketik M E P D, jika handheld tersebut unlocked, pastikan semua pilihan yang tertera adalah DISABLED
Masuk ke notepad atau messages, coba ketikan semua tombol yang ada di keypad, pastikan semuanya berfungsi
Masuk ke media test musik, ringtone, sound recorder, picture dan video, kalau lolos lanjut test kamera
Masuk kamera, kalau ada menu full screen (buka kamera, tekan menu, pilih option, pilih fullscreen mode, tutup lensa kamera dengan jari agar layar full hitam, perhatikan apakah ada titik/garis berwarna salah satu warna ini : hijau, merah dan biru, jika ada berarti kamera dan LCD mengalami dead pixel, segera tolak hendheld tersebut
Setelah semua test terlewati, test telepon masuk dan keluar, test handsfree dan coba kirim sms, lalu test charger, pastikan baterai merespon ketika di charge.
Setelah semuanya lewat, bayarlah Blackberry pilihan Anda tersebut, pastikan meminta bon pembelian, stempel toko dan kartunamanya, beserta nama pemilik toko.

Sumber : http://www.kaskus.co.id/thread/515c41641b76080b66000004/share-tips-membeli-dan-memilih-blackberry---part-1/



Beli yang Mana, iPhone 6 atau 6 Plus, 16 GB atau 64 GB?

Meski terbilang terlambat, smartphone teranyar Apple, iPhone 6 dan iPhone 6 Plus, akhirnya dijual secara resmi di pasar Indonesia, Jumat (6/2/2015).

Harga resmi dari kedua smartphone berbasis iOS 8 ini bisa dibilang cukup mahal. iPhone 6 dijual dengan harga dari Rp 10,8 juta untuk versi dengan kapasitas media penyimpanan terendah, hingga Rp 14 juta untuk versi teratas.

iPhone 6 Plus memiliki ukuran yang lebih besar ketimbang saudaranya itu. Oleh karena itu, tidak mengherankan apabila perangkat berukuran jumbo ini memiliki harga yang lebih mahal. iPhone 6 Plus, dijual dari harga Rp 12,4 juta untuk versi 16 GB, hingga Rp 15,5 juta untuk versi 128 GB.

Dengan perbedaan harga sebesar Rp 1,5 juta di antara kedua model, pertanyaan besarnya, iPhone 6 versi manakah yang sebaiknya dibeli? 

Spesifikasi dan desain yang sama

iPhone 6 dan iPhone 6 Plus memiliki desain fisik yang sama. Desain seri iPhone 6 ini cukup banyak berubah dibandingkan para pendahulunya. Smartphone tersebut kini berbentuk lebih "membulat" dengan pinggiran-pinggiran melengkung yang lebih sesuai dengan kontur tangan manusia. 

Perbedaan yang paling kentara, terlihat dari dimensinya. iPhone 6 memiliki dimensi yang lebih kecil ketimbang iPhone 6 Plus.

Tidak hanya desain fisik, spesifiksi internal keduanya juga tidak jauh berbeda. Keduanya dipersenjatai prosesor Apple A8 1,4 GHz dual-core, RAM 1 GB, dan grafis PowerVR GX6450 quad-core. 

Berdasarkan data tersebut, secara teori, tidak ada perbedaan kinerja yang terlalu signifikan di antara iPhone 6 dan iPhone 6 Plus. Oleh karena itu, keduanya bisa menjadi pilihan yang sama baiknya, jika dilihat dari sisi performa.

Bentang layar dan dimensi perangkat


Dari spesifikasi, pilihan tersebut kemudian mengerucut ke dimensi dan bentang layar. Seperti yang telah diungkap sebelumnya, iPhone 6 dan iPhone 6 Plus memiliki perbedaan dari segi dimensi.

iPhone 6 memiliki dimensi 138,1 x 67 x 6,9 mm. Sedangkan, iPhone 6 Plus hadir dengan tubuh yang lebih bongsor, 158,1 x 77,8 x 7,1 mm.

Dengan dimensi yang lebih besar, tentu saja iPhone 6 Plus dipersenjatai layar yang lebih besar ketimbang iPhone 6. iPhone 6 memiliki bentang layar 4,7 inci yang mendukung resolusi 1.334 x 750 piksel. Tingkat kerapatannya adalah 326 piksel per inci.

Sementara, iPhone 6 Plus dilengkapi layar berukuran 5,5 inci dengan resolusi 1.920 x 1.080 piksel. Tingkat kerapatan layarnya, 401 piksel per inci.

Dengan spesifikasi seperti itu, iPhone 6 dan iPhone 6 Plus diyakini dapat menyajikan gambar dengan baik. Akan tetapi, masih berdasarkan data yang ada, iPhone 6 Plus mampu menghadirkan gambar lebih tajam ketimbang versi mininya.

Meski perbedaan sekitar Rp 1,5 juta, iPhone 6 Plus memang layak untuk dibeli bagi konsumen yang ingin memanfaatkan smartphone sebagai mesin multimedia, seperti menonton video dan film. Dengan kemampuan layar yang lebih tajam, konsumen dipastikan akan lebih puas menonton video di iPhone 6 Plus daripada iPhone 6 original.

Kekurangannya, karena memiliki tubuh yang besar, tentunya iPhone 6 Plus akan lebih sulit untuk ditaruh dalam kantung celana. Saat dikantongi, pengguna dijamin bakal kurang nyaman saat berjalan atau duduk. 

Bagi yang jarang menggunakan iPhone untuk menonton film atau melihat-lihat gambar, iPhone 6 lebih cocok. Versi yang satu ini pun bisa lebih nyaman dibawa ke mana-mana ketimbang versi jumbonya.

Kamera



Dari segi kamera, sebenarnya iPhone 6 dan iPhone 6 Plus mengusung spesifikasi yang tidak jauh berbeda. Keduanya menggunakan sensor kamera utama atau belakang 8 megapiksel yang dilengkapi dengan lampu flash dual-LED. Hadir pula sebuah teknologi yang dinamakan phase detection autofocus, yang dikatakan dapat membuat kamera iPhone fokus dengan cepat.

Yang jadi pembeda, kamera iPhone 6 Plus dilengkapi dengan teknologi optical image stabilization (OIS). Fitur tersebut mampu meminimalisir blur yang terjadi ketika tangan sedikit bergetar atau bergoyang ketika mengambil gambar.

Sementara, untuk kamera depan, kedua produk ini menggunakan sensor kamera 1,2 megapiksel.

Dari bagian kamera, mengingat perbedaan harga yang cukup mencolok, iPhone 6 versi original tampaknya sudah menjadi pilihan yang tepat. Meski tidak dilengkapi dengan OIS, iPhone versi ini juga sudah bisa mengambil gambar dengan baik.

Baterai

iPhone 6 Plus, dengan tubuhnya yang lebih bongsor, mampu menampung baterai yang lebih besar, yakni 2.915 mAh. Baterai tersebut membuat perangkat ini dapat digunakan selama 14 jam untuk menonton video dan 12 jam untuk kegiatan berselancar di dunia maya.

Sedangkan iPhone 6 memiliki baterai 1.810 mAh, yang dapat menghidupkan perangkat selama 11 jam untuk menonton video dan 11 jam untuk akses internet.

Bagi konsumen yang mencari daya tahan baterai yang lebih besar dan penggunaan perangkat yang lebih berat, tidak ada salahnya membeli iPhone 6 Plus. Perangkat ini mampu hidup lebih lama dari iPhone 6.

Media penyimpanan

Baik iPhone 6 dan iPhone 6 Plus memang memiliki pilihan media penyimpanan yang sama, yakni 16 GB, 64 GB, dan 128 GB. Jika Anda mengikuti perkembangan iPhone sedari awal, pasti menyadari ada yang sedikit berubah di pilihan tersebut. Ya, kini Apple sudah tidak menyediakan pilihan 32 GB.

Alasannya? Hingga saat ini, Apple memang tidak pernah menyebutkan alasan pastinya. Kemungkinan besar, Apple mengambil keputusan penghilangan kapasitas tersebut murni hanya karena strategi bisnis saja. Jika pilihan 32 GB tidak menghilang, mungkin, versi 16 GB tidak akan begitu laku. Tentu, pengguna lebih ingin memilih kapasitas yang cukup, tidak terlalu besar dan tidak terlalu kecil, yakni 32 GB.

Lantas, dengan adanya tiga pilihan baru ini, sebaiknya memilih versi yang mana? Pilihan tersebut kembali lagi ke kebutuhan konsumen. Jika tidak perlu menyimpan terlalu banyak data dalam perangkat, sebaiknya pilih yang versi 16 GB. 

Jika konsumen lebih memilih menyimpan banyak data di perangkat, baik pekerjaan maupun data pribadi, dan juga aplikasi, sebaiknya pilih versi 64 GB. Jika tak banyak punya data pun, versi 64 GB sebenarnya ukuran ideal mengingat ukuran aplikasi-aplikasi iOS saat ini sangat "gemuk".

Jika dana bukan masalah sebaiknya beli versi 128 GB. Dengan kapasitas ini, Anda bisa bebas menyimpan data pekerjaan, file film dan musik, dan meng-install aplikasi.

Akan tetapi, saran tersebut tidak berlaku bagi yang sudah memiliki alat pemutar MP3, tablet, dan juga PC untuk bekerja. Sebaiknya, jika konsumen sudah memiliki tiga perangkat tersebut, beli saja iPhone dengan kapasitas terkecil, yakni 16 GB. 

Kesimpulan

Jadi, mau pilih iPhone 6 yang mana? Semuanya itu kembali lagi ke kebutuhan Anda. Perangkat ini memiliki desain yang sama persis dan juga spesifikasi yang mirip.

Yang jadi pembeda adalah ukuran dan besarnya layar. Jika pengguna tidak mempermasalahkan ukuran, maka iPhone 6 Plus akan menjadi pilihan yang tepat untuk menikmati konten multimedia, kameranya pun sudah dilengkapi dengan teknologi OIS, dan ia memiliki baterai yang lebih besar.

Sementara, iPhone 6 lebih cocok bagi konsumen yang ingin mencari perangkat yang mampu menangani kebutuhan standar atau sehari-hari dan juga lebih ringkas.

sumber : http://tekno.kompas.com/read/2015/02/06/20450017/beli.yang.mana.iphone.6.atau.6.plus.16.gb.atau.64.gb

Pendapat dari Saya

Berbagai Kecanggihan yang ada di iPhone 6 maupun iPhone 6 plus dan pastinya akan memanjakan para penggunanya. Mulai dari ukuran layar yang lebih besar dari pendahulunya iPhone 5, kamera yang ditanamkan pada iPhone 6 ini sudah 8 Megapixel ditambah dengan fitur OIS yang mampu meminimalisir blur ketika tangan sedikit goyang ketika mengambil gambar, iPhone 6 ini memiliki dapur pacu yaitu prosesor A8 1,4GHz dual core dan grafis PowerVR GX6450, dan juga iPhone ini menampung baterai 2915 mAH untuk iPhone 6 Plus dan sedangkan 1810 mAH untuk iPhone 6.
Semua pertimbangan mengenai iPhone tergantung kebutuhan pemakai, namun saya lebih tertarik kepada iPhone 6 plus.  

Tuesday 28 April 2015

Pancasila Sebagai Sistem Etika

BAB I
PENDAHULUAN

1.1       Latar Belakang Masalah
Nilai, norma, dan moral adalah  konsep-konsep yang  saling berkaitan. Dalam hubungannya dengan Pancasila maka ketiganya  akan memberikan pemahaman yang saling melengkapi sebagai sistem etika
Pancasila sebagai suatu sistem filsafat pada hakikatnya merupakan  suatu nilai yang menjadi sumber dari segala penjabaran  norma baik norma hukum, norma moral maupun norma kenegaran lainnya. Di samping itu, terkandung juga pemikiran-pemikiran yang bersifat kritis, mendasar, rasional, sistematis dan komprehensif. Oleh karena itu, suatu pemikiran filsafat adalah suatu nilai-nilai yang bersifat mendasar yang memberikan landasan bagi manusia dalam hidup bermasyarakat, berbangsa dan bernegara.
Pancasila memberikan dasar-dasar yang bersifat fundamental dan universal bagi terhadap masyarakat Indonesia, nilai ini dijabarkan dikehidupan nyata. Tetapi sangat disayangkan banyak yang melanggar norma-norma pancasila dan hukum. Seharusnya setiap masyarakat harus memiliki makna-makna nilai yang terkandung dalam pancasila.

1.2       Penegasan Mengenai Judul
Pada karya ilmiah kali ini penulis akan menjelaskan beberapa penegasan judul mengenai Pancasila Sebagai Sistem Etika. Dimana dijaman Globalisasi ini masyarakat Indonesia telah lupa akan dasar-dasar Pancasila sebagai etika baik itu norma-norma baik itu norma moral dan norma hukum.

1.3       Rumusan Masalah
            1. Apa itu Nilai, Norma dan Moral?
            2. Apa hubungan antara Nilai, Norma dan Moral?
            3. Apa makna nilai-nilai yang terkandung setiap sila Pancasila?

1.4       Tujuan Penelitian
            Adapun tujuan penelitian penulisan karya ilmiah adalah sebagai berikut:
            1. Penelitian ini dipergunakan sebagai Tugas karya ilmiah Pendidikan Pancasila;
            2. Sebagai sumber informasi untuk pembaca;
            3. Mengetahui makna-makna nilai, norma dan moral

1.5       Sistematika
        BAB I PENDAHULUAN
        Dalam Bab ini akan membahas mengenai Latar belakang masalah, Penegasan mengenai judul, Alasan pemilihan judul dan tujuan penelitian. Sebagai mana bab ini menjelaskan tentang Pancasila Sebagai Sistem Etika

        BAB II ANALISA DAN TEORI
        Dalam Bab ini akan membahas mengenai analisa-analisa yang mempengaruhi faktor-faktor tentang Analisa landasan teori, Nilai, Norma dan Moral.

        BAB III ANALISA DATA
        Dalam Bab ini akan membahas mengenai Analisa data aplikasi norma, nilai dan moral dalam kehidupan bermasyarakat.
       
        BAB IV KESIMPULAN
        Dalam Bab ini akan membahas mengenai Kesimpulan dan saran karya tulis ilmiah ini.


BAB II
ANALISA LANDASAN TEORI

2.1       Analisa Teori
Nilai, Norma, dan Moral adalah konsep-konsep yang saling berkaitan. Pancasila sebagai suatu system filsafat pada hakikatnya merupakan suatu nilai yang menjadi sumber penjabaran norma baik norma hukum, norma moral maupun norma moral maupun norma kenegaraan lainnya. Disamping itu, terkandung juga pemikiran-pemikiran yang bersifat kritis, mendasar, rasional, sistematis dan komprehensif. Nilai-nilai dijabarkan dalam kehidupan yang bersifat praktis atau kehidupan nyata dalam masyarakat, bangsa dan Negara maka diwujudkan dalam norma-norma yang kemudian menjadi pedoman. Norma-norma itu meliputi:
a.      Norma Moral
Yang berkaitan dengan tingkah laku manusia yang dapat diukur dari sudut baik maupun buruk, sopan atau tidak sopan, susila atau tidak susila.
b.      Norma Hukum
         Suatu system peraturan perundang-undangan yang berlaku dalam suatu tempat dan wakt tertentu dalam pengertian ini peraturan hukum. Dalam pengertian itulah Pancasila berkedudukan dari sumber segala sumber hukum.
Etika, etika adalah kelompok filsafat praktis (filsafat yang membahas bagaimana manusia bersikap terhadap apa yang ada) dan dibagi mendjadi dua kelompok. Etika merupakan suatu pemikiran kritis dan mendasar tentang ajaran-ajaran dan pandangan-pandangan moral. Etika adalah ilmu yang membahas tentang bagaimana dan mengapa kita mengikuti suatu ajaran tertentu dengan berbagai ajaran moral. Kedua kelompok etika itu adalah sebagai berikut:
a.      Etika Umum, merupakan mempertanyakan prinsip-prinsip yang berlaku bagi setiap tindakan manusia.
b.      Etika Khusus, dimana etika ini membahas prinsip-prinsip tersebut diatas dalam hubungannya dengan aspek kehidupan manusia, baik individu maupun sosial.

2.1.1               Nilai, Norma dan Moral
            Dalam hal ini dimana Nilai, Norma dan Moral sangat saling berkaitan
2.1.1.1 Pengertian Nilai
Nilai atau value adalah kemampuan yang dipercayai yang ada pada suatu benda untuk memuaskan manusia. Sidat dari suatu benda yang menyebabkan menarik minat sesorang ataupun kelompok. Jadi pada hakikatnya adalah sifat dan kualitas yang melekat pada suatu objeknya. Menilai berarti menimbang, suatu kegiatan manusia untuk menghubungkan suatu dengan suatu yang lain kemudian untuk selanjutnya diambil keputusan. Keptusan itu adalah nilai yang dapat menyatakan berguna atau tidak bergunanya, benar atau tidak benar, baik atau tidak baik dan seterusnya. Dengan demikian, nilai adalah suatu yang berharga, berguna, memperkaya batin dan menyadarkan manusia akan harkat dan martabatnya.
Max Scheler menyatakan bahwa nilai-nilai yang tidak ada tidak sama tingginya dan luhurnya. Menurut nilai-nilai dapat dikelompokan dalam empat tingkatan yaitu:
1.    Nilai kenikmatan adalah nilai yang berkaitan dengan indra yang memunculkan rasa senang, menderita atau tidak enak.
2.    Nilai Kehidupan adalah nilai penting bagi kehidupan jasmani, kesehatan serta kesejateraan umum.
3.    Nilai Kejiwaan adalah nilai-nilai yang berkaitan dengan kebenaran, keindahan dan pengetahuan murni.
4.    Nilai Kerohanian adalah tingkatan ini terdapatlah modalitas nilai dari yang suci.
Menurut Notonagoro nilai dibedakan menjadi tiga, yaitu:
1.    Nilai Material yaitu segala sesuatu yang berguna bagi jasmani manusia.
2.    Nilai Vital yaitu segala sesuatu yang berguna bagi manusia untuk mengadakan suatu aktifitas atau kegiatan.
3.    Nilai Kerohanian yaitu segala sesuatu yang bersifat rohani manusia yang dibedakan dalam empat tingkatan diantara lain nilai kebenaran, nilai keindahan/estetis, nilai kebaikan atau moral dan nilai religious.
Nilai-nilai yang dijabarkan dalam wujud norma, ukuran dan criteria sehingga merupakan suatu keharusan anjuran atau larangan, tidak dikehendaki atau tercela.

2.1.1.2 Pengertian Moral
              Moral berasal dari kata mos (mores) yang sinonim dengan kesusilaan, tabiat atau kelakuan. Moral adalah tentang ajaran hal yang baik dan buruk, yang menyangkut tingkah laku dan perbuatan manusia. Moral dalam perwujudannya dapat berupa peraturan dan atau prinsip-prinsip yang benar, baik terpuji dan mulia. Moral dapat berupa kesetiaan, kepatuhan terhadap nilai dan norma yang mengikat kehidupan masyarakat, bangsa dan Negara.


2.1.1.3 Pengertian Norma
              Kesadaran manusia yang membutuhkan hubungan yang ideal akan menumbuhkan kepatuhan terhadap suatu peraturan atau norma. Norma adalah perwujudan martabat manusia sebagai mahluk budaya, sosial, moral dan religi. Norma merupakan suatu kesadaran dan sikap luhur yang dikendaki oleh tata nilai yang dipatuhi. Oleh karena itu, norma dalam perwujudannya dapat berupa norma agama, norma filsafat, norma kesusilaan, norma hukum dan norma sosial.

2.1.2   Nilai dasar, Nilai Instrumental dan Nilai Praksis
2.1.2.1 Nilai Dasar
              Setiap nilai memiliki nilai dasar yaitu berupa hakikat, esensi, intisari atau makna yang dalam dari nilai-nilai tersebut. Nilai dasar itu bersifat universal karena menyangkut kenyataan objektif yang dari segala sesuatu. Contohnya: hakikat tuhan, manusia atau mahluk lainnya. Nilai dasar yang menjadi sumber etika bagi bangsa Indonesia adalah nilai-nilai yang terkandung dalam pancasila.

2.1.2.2  Nilai Instrumental
              Nilai instrumental adalah nilai yang menjadi pedoman pelaksanaan dari nilai dasar. Nilai dasar dapat bermakna sepenuhnya apabila belum memiliki formulasi serta parameter atau ukuran yang jelas dan konkrit. Dalam kehidupan ketatanegaraan Republik Indonesia, nilai-nilai instrumental dapat ditemukan dalam pasal-pasal UUD 1945 yang merupakan penjabaran pancasila.

2.1.2.3  Nilai Praktis
              Nilai praktis merupakan penjabaran lebih lanjut dari nilai instrumental dalam kehidupan yang lebih nyata dengan demikian nilai praktis merupakan pelaksanaan secara nyata dari nilai dasar dan nilai instrumental. Oleh karena itu, nilai praktis dijiwai kedua nilai tersebut diatas dan tidak bertangan dengannya. Undang-undang organik adalah wujud dari nilai praksis, dengan kata lain, semua undang-undang yang dibawah UUD 1945 sampai kepada peraturan pelaksana yang dibuat oleh pemerintah.

2.1.3   Hubungan Nilai, Normal dan Moral
            Nilai, Normal dan Moral merupakan kenyataan yang seharusnya tetap terpelihara disetiap waktu pada hidup dan kehidupan manusia. Keterkaitan itu mutlak digaris bawahi bila seorang individu, masyarakat, bangsa dan Negara menghendaki fondasi yang kuat. Dalam kaitannya dengan moral maka aktivitas turunan dari nilai dan norma akan memperoleh integritas dan martabat manusia. Selain itu hubungan antara moral dan etika seringkali dijajarkan dengan maknanya. Namun dibalik itu makna etika dalam pengertiannya tidak berkewenang menentukan apa yang boleh tidak boleh dilakukan seseorang.

2.1.4   Pancasila Sebagai Nilai Fundamental Bagi Bangsa Dan Negara Republik Indonesia
2.1.4.1 Dasar Filosofis
         Pancasila sebagai dasar filsafat Negara serta sebagai filsafat hidup bangsa Indonesia pada hakikatnya merupakan suatu nilai yang besifat sistematis. Dasar pemikiran filosofisnya adalah sebagi berikut: Pancasila sebagai filsafat bangsa dan Negara Republik Indonesia mempunyai makna bahwa dalam setiap aspek kehidupan kebangsaan, kemasyarakatan, serta kenegaraan harus berdasarkan nilai-nilai ketuhanan, kemanusiaan, persatuan, kerakyatan, dan keadilan. Nilai-nilai objektif Pancasila  dapat dijelaskan sebagai berikut:
a.     Rumusan dari sila Pancasila sebenarnya hakikat dan maknanya menunjukan adanya sifat-sifat yang umum, universal dan abstrak.
b.    Inti dari pancasila akan tetap ada sepanjang masa dalam kehidupan bangsa Indonesia
c.     Pancasila yang terkandung dalam pembukaan UUD 1945
Sebaliknya nilai subyektif Pancasila dapat diartikan bahwa keberadaannya bergantung dan terlekat pada Indonesia sendiri. Hal itu dijelaskan sebagai berikut:
a.     Nilai Pancasila timbul dari bangsa sehingga bangsa Indonesia sebagai kausa materialis.
b.    Nilai pancasila merupakan filsafat (pandangan hidup) bangsa Indonesia sehingga merupakan jati diri bangsa.
c.     Nilai Pancasila di dalamnya terakndung ketujuh nilai kerokhanian yaitu nilai-nilai kebenaran, keadilan, kebaikan, kebijaksanaan, estetis dan religius.

2.1.4.2 Nilai Pancasila Sebagai Fundamental Negara
              Pokok pikiran pertama menyatakan bahwa Negara Indonesia adalah Negara persatuan yaitu Negara yang melindungi segenap bangsa dan seluruh tumpah darah Indonesia. Ini terkandung dalam sila ketiga.
              Pokok pikiran kedua menyatakan bahwa Negara kehendak mewujudkan suatu keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia. Pokok pikiran ini terkandung dalam sila ke lima.
              Pokok pikiran ke tiga menyatakan bahwa Negara berkedaulatan rakyat, berdasarkan atas kerakyatan dan permusyawaratan/perwakilan. Hal ini terkandung dalam sila keempat.
              Pokok pikiran keempat menyatakan bahwa Negara berdasarkan atas ketuhanan yang maha esa menurut dasar kemanusiaan yang adil dan beradab. Hal ini terkandung dalam sila pertama dan kedua.
              Nilai dasar yang fundamental dalam sebuah hukum mempunyai hakikat dan kedudukan yang tetap kuat dan tidak berubah, dalam arti dengan jalan hukum apapun tidak mungkin lagi untuk berubah. Dalam pengertian seperti itulah dapat disimpulkan bahwa Pancasila merupakan dasar yang fundamental bagi Negara Indonesia terutama dalam pelaksanaan dan penyelenggaraan Negara. Disamping itu, nilai-nilai Pancasila juga merupakan landasan moral etik dalam kehidupan kenegaraan.

2.1.5   Makna Nilai-Nilai Setiap Sila Pancasila
a.      Ketuhanan Yang Maha ESA
         Nilai-nilainya meliputi dan mejiwai keempat sila lainnya. Dalam sila ini terkandung nilai bahwa Negara yang didirikan adalah pengejawantahan tujuan manusia sebagai makhluk tuhan yang maha ESA.
         Konsekuensi yang muncul kemudian adalah realisasi kemanusiaan terutama dalam kaitannya dengan hak-hak dasar kemanusiaan (HAM) bahwa setiap warga Negara memiliki kebebasan untuk memeluk agama dan menjalankan ibadah sesuai dengan keimanan dan kepercayaannya masing-masing. Hal ini terjamin dalam pasal 29 UUD 1945.
b.      Kemanusiaan Yang Adil dan Beradab
         Kemanusiaan berasal dari kata manusia yaitu makhluk yang berbudaya dengan memiliki potensi piker, rasa, karsa, dan cipta. Kemanusiaan terutama berarti hakikat dan sifat-sifat khas manusia sesuai dengan martabat. Adil berarti wajar yaitu sepadan dan sesuai dengan hak dan kewajiban sesorang. Beradab sinonim dengan sopan santun, budi luhur dan susila artinya sikap hidup, keputusan dan tindakan harus senantiasa berdasarkan pada nilai-nilai budi, keluhuran, kesopanan dan kesusilaan. Dengan demikian sila ini mempunyai makna kesadaran sikap dan perbuatan yang berdasarkan kepada potensi budi nurani manusia delam hubungan norma-norma dan kesusilaan umumnya.
c.      Persatuan Indonesia
         Persatuan berasal dari kata satu artinya tidak terpecah-pecah. Persatuan mengandung pengertianbersatunya bermacam-macam corak yang beraneka ragam menjadi satu kebulatan. Persatuan Indonesia dalam sila ketiga ini mencangkup kesatuan dalam arti ideology, politik, ekonomi, sosial budaya dan pertahanan keamanan. Persatuan Indonesia ialah bangsa yang mendiami seluruh wilayah Indonesia yang bersatu karena didorong untuk mencapai kehidupan kebangsaan yang bebas dalam wadah Negara yang merdeka dan berdaulat. Persatuan Indonesia adalah perwujudan dari paham kebangsaan Indonesia yang dijiwai oleh ketuhanan yang maha esa, serta kemanusiaan yang adil dan beradab.
d.      Kerakyatan Yang Dipinpin Oleh Hikmat Kebijaksanaan dalam Permusyawaratan/Perwakilan
         kerakyatan berasal dari kata rakyat yaitu sekelompok manusia yang berdiam dalam satu wilayah Negara tertentu. Dengan sila ini berarti bahwa bangsa Indonesia menganut system demokrasi yang menempatkan rakyat posisi tertinggi hirarki kekuasaan. Dengan demikian sila ini mempunyai makna bahwa rakyat dalam melaksanakan tugas kekuasaannya ikut dalam pengambilan keputusan-keputusan. Sila ini merupakan sendi asas kekeluargaan masyarkat sekaligus sebagai asas atau prinsip-prinsip tata pemerintahan Negara.
e.      Keadilan Sosial Bagi Seluruh Rakyat Indonesia
         Keadilan sosial berarti keadilan yang berlaku dalam masyarakat di segala bidang kehidupan, baik material maupun spiritual. Seluruh rakyat Indonesia berarti untuk setiap orang yang menjadi rakyat Indonesia.


BAB III
ANALISA DATA

3.1     Aplikasi Nilai, Norma dan Moral Dalam Kehidupan Sehari-hari
Dalam kehidupan kita akan selalu berhadapan dengan istilah nilai dan norma dan juga moral dalam kehidupan sehari-hari. Dapat kita ketahui bahwa yang dimaksud dengan nilai sosial merupakan nilai yang dianut oleh suatu masyarakat, mengenai apa yang dianggap baik dan apa yang dianggap buruk oleh masyarakat. Sebagai contoh, orang menanggap menolong memiliki nilai baik, sedangkan mencuri bernilai buruk. Dan dapat juga dicontohkan, seorang kepala keluarga yang belum mampu memberi nafkah kepada keluarganya akan merasa sebagai kepala keluarga yang tidak bertanggung jawab. Demikian pula, guu yang melihat siswanya gagal dalam ujian akan merasa gagal dalam mendidik anak tersebut. Bagi manusia, nilai berfungsi sebagai landasan, alasan, atau motivasi dalam segala tingkah laku dan perbuatannya. Nilai mencerminkan kualitas pilihan tindakan dan pandangan hidup seseorang dalam masyarakat. Itu adalah yang dimaksud dan juga contoh dari nilai.
Dapat di jelaskan juga bahwa yang dimaksud norma social adalah patokan perilaku dalam suatu kelompok masyarakat tertentu. Norma sering juga disebut dengan peraturan sosial. Norma menyangkut perilaku-perilaku yang pantas dilakukan dalam menjalani interaksi sosialnya. Keberadaan norma dalam masyarakat bersifat memaksa individu atau suatu kelompok agar bertindak sesuai dengan aturan sosial yang telah terbentuk. Pada dasarnya, norma disusun agar hubungan di antara manusia dalam masyarakat dapat berlangsung tertib sebagaimana yang diharapkan. 
Tingakat norma dasar didalam masyarakat dibedakan menjadi 4 yaitu:
1. Cara
Contoh: cara makan yang wajar dan baik apabila tidak mengeluarkan  suara seperti hewan
2. Kebiasaan
Contoh: Memberi hadiah kepada orang-orang yang berprestasi dalam suatu kegiatan atau kedudukan, memakai baju yang bagus pada waktu pesta.
3. Tata kelakuan
Contoh: Melarang pembunuhan, pemerkosaan, atau menikahi saudara kandung.
4. Adat istiadat, Misalnya orang yang melanggar hukum adat akan dibuang dan diasingkan ke daerah lain.,upacara adat (misalnya di Bali)
Norma hukum (laws)
Contoh:
- Tidak melanggar rambu lalu lintas walaupun tidak ada polentas
- Menghormati pengadilan dan peradilan di Indonesia
Norma kesusilaan
Contoh :
orang yang berhubungan intim di tempat umum akan di cap tidak susila, melecehkan wanita ataupun laki-laki didepan orang.
Norma kesopanan
Contoh :
- memberikan tempat duduk di bis umum pada lansia dan wanita hamil.
-Tidak meludah di sembarang tempat, memberi atau menerima sesuatu dengan tangan kanan, kencing di sembarang tempat
Dan ada beberapa norma yang lain yang belum di sebutkan dalam hal ini. Setelah masuk pada nilai dan norma. Dalam aplikasi yang terakhir akan membahas tentang moral.
Moral (Bahasa Latin Moralitas) adalah istilah manusia menyebut ke manusia atau orang lainnya dalam tindakan yang mempunyai nilai positif. Manusia yang tidak memiliki moral disebut amoral artinya dia tidak bermoral dan tidak memiliki nilai positif di mata manusia lainnya. Sehingga moral adalah hal mutlak yang harus dimiliki oleh manusia. Moral secara ekplisit adalah hal-hal yang berhubungan dengan proses sosialisasi individu tanpa moral manusia tidak bisa melakukan proses sosialisasi. Moral dalam zaman sekarang mempunyai nilai implisit karena banyak orang yang mempunyai moral atau sikap amoral itu dari sudut pandang yang sempit. Moral itu sifat dasar yang diajarkan di sekolah-sekolah dan manusia harus mempunyai moral jika ia ingin dihormati oleh sesamanya. Moral adalah nilai ke-absolutan dalam kehidupan bermasyarakat secara utuh.
Contoh moral adalah : Tidak terdapat adanya pemaksaan suatu agama tertentu kepada orang lain, dengan demikian masyarakat dan bangsa Indonesia menjunjung tinggi nilai nilai HAM. Dapat dicontoh dalam hal nya pendidikan. Seorang siswa yang ingin bersekolah tapi dengan tidak dana maka ia tak dapat sekolah sampai cita-citanya tidak terwujud.
Contohnya moral dalam halnya kehidupan sehari kalau kita menemukan tas yang berisikan dokumen penting dan juga sejumlah uang yang tersapat dalam tas tersebut. Seandainya kita memiliki moral yang baik maka kita akan memberikan tas itu pada kepemiliknya kalau tidak pada yang berwajib.


BAB IV
KESIMPULAN DAN SARAN

KESIMPULAN:
Nilai, norma, dan moral adalah konsep-konsep yang saling berkaitan. Dalam hubungannya dengan Pancasila maka ketiganya akan memberikan pemahaman yang saling menglengkapi sebagai sistem etika.
Pancasila sebagai suatu system filsafat pada hakikatnya merupakan suatu nilai yang menjadi sumber dari segala penjabaran norma baik norma hukum, norma moral maupun norma kenegaran lainnya. Di samping itu, terkandung juga pemikiran-pemikiran yang bersifat kritis,mendasar, rasional, sistematis dan komprehensif. Oleh karena itu, suatu pemikiran filsafat adalah suatu nilai-nilai yang bersifat medasar yang memberikan landasan bagi manusia dalam hidup bermasyarakat, bernegara, dan berbangsa.

SARAN:
Semoga masyarakat era globalisasi jaman sekarang tidak melupakan nilai-nilai yang terkandung dalam pancasila. Seperti halnya banyak masyarakat yang berprilaku sesuai dengan keinginannya tanpa berdasarkan pancasila sebagai tolak ukur beretika.


DAFTAR PUSTAKA

Muchji, H. Achmad Etall. 2007, Pendidikan Pancasila, Gunadarma.
Kaelan, 1995, “Hakikat sila-sila Pancasila”, Dalam Ensiklopedia Pancasila Pariata Westra (ED), Penerbit BPA, Yogyakarta.
Kaelan, 1983, Proses Perumusan Pancasila dan UUD 1945, Liberty, Yogyakarta
Laboraturium Pancasila IKIP Malang, 1993, Pendidikan Pancasila, Edisi Ketiga, Malang.
Elly M. Setiadi, 2005, Pendidikan Pancsaila, PT. Gramedia Pustaka Utama, Jakarta.
Ismaun, 1997, Pendidikan Pancasila, CV. Yulianti, Bandung.
Suseno, Franz-Magniz, Etika Politik; Prinsip-prinsip Moral Dasar Kenegaraan Modern, Jakarta: Gramedia, 2003